Mahasiswa Ilmu Administrasi Pelajari Konsep Nagari ke ISI Padangpanjang

Minggu, 05 Mei 2019, 12:26 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang Panjang
Mahasiswa Ilmu Administrasi Pelajari Konsep Nagari ke ISI Padangpanjang
Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning, Riau melakukan study banding sembari menggelar seminar dan lokakarya tentang pemerintahan desa dan nagari, Kamis (2/5/2019). (istimewa)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - ISI Padangpanjang menjadi rujukan pembelajaran budaya oleh berbagai perguruan tinggi lainnya. Salah satu wujud hal ini adalah ketika rombongan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning, Riau, berkunjung ke kampus yang terletak di Jl Bundo Kanduang, Kamis (2/5/2019).

Dalam kunjungan itu, sekitar 30 orang mahasiswa dari Lancang Kuning dipimpin Aguswan sebagai dosen pembimbing. Rombongan disambut di Rektorat ISI Padangpanjang oleh Pembantu Rektor III, Firdaus dan dosen senior, Zulkifli.

Aguswan mengatakan, kunjungan ini adalah bagian dari rangkaian study lapangan ke Sumbar dalam rangka mempelajari pola pengelolaan pemerintah nagari. "Di ISI kita berharap, bisa mendapatkan pencerahan-pencerahan tentang apa itu nagari dalam sudut pandang budaya," katanya.

Ia juga berharap, kunjungan ini dapat berlanjut pada kerjasama yang lebih jauh antara dua perguruan tinggi. "Mahasiswa kami sangat tertarik untuk melakukan berbagai telaah tentang tata kelola lembaga pemerintahan adat. ISI Padangpanjang kami pilih karena telaah-telaah budaya tentu lebih banyak dilakukan di sini," terangnya.

Baca juga: Nagari Pasia Laweh Miliki Museum Adat dan Kebudayaan, Ini Harapan Pjs Bupati

"Proses transformasi pengetahuan dari pengajar di sini ke mahasiswa kami, adalah penyeimbang dari apa yang mereka dapatkan dari kami dan apa yang mereka lihat di lapangan," sebutnya.

Proses transformasi bersama hari itu, tidak hanya diikuti para mahasiswa Universitas Lancang Kuning saja tetapi juga mahasiswa ISI Padangpanjang sendiri. Acara yang dilaksanakan terkonsep sebagai acara Seminar dan Lokakarya bersama.

Dalam paparannya, Zulkifli mengatakan, nagari merupakan tingkat pemerintahan terdepan selain Jorong dan Korong di Sumbar. Istilah nagari hanya di pakai di kabupaten. Namun, disayangkan, belum semua kawasan yang dilabeli sebagai nagari, memenuhi tuntutan adat untuk menjadi nagari itu sendiri.

"Nagari dipimpin kapalo nagari atau wali nagari. Polanya dulu sempat diatur Belanda. Sekarang nagari diupayakan untuk kembali pada pola aslinya, dengan melibatkan partisipasi seluruh unsur pemimpin adat," sebut dia sembari menyebut, peran semua pihak sangat menentukan bagi kemajuan sebuah nagari.

Baca juga: Perangkat Nagari, Bamus Hingga Keltan di Pasbar akan Dibiayai jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Tampil sebagai pembicara berikutnya, Aguswan. Dia memaparkan permasalahan-permasalahan yang meliputi pengelolaan desa dan nagari berdasarkan penelitian yang pernah ia laksanakan pada 2018. Menurut hasil penelitian tersebut, pemerintahan desa di Riau dan Nagari di Sumbar, belum berhasil melibatkan masyarakat untuk melaksanakan pembangunan secara partisipatif.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN NOMOR URUT CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG 2024