Ulu Aie Bakal Jadi Sentra Produksi Bawang Merah

Rabu, 19 September 2018, 23:28 WIB | Wisata | Kab. Lima Puluh Kota
Ulu Aie Bakal Jadi Sentra Produksi Bawang Merah
Kelompok Tani Maju Bersama Nagari Ulu Aie, panen raya kegiatan pengembangan bawang merah bantuan bibit varietas SS Sakato, baru-baru ini. (humas)

VALORAnews - Kenagarian Persiapan Ulu Aie, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota bakal menjadi sentra produksi bawang merah. Hal itu terlihat dari hasil panen bawang di kebun anggota Kelompok Tani Maju Bersama di nagari itu yang optimal dengan rata-rata 28 kali lipat jumlah bibit.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Limapuluh Kota, Irsam kepada wartawan usai panen raya bawang merah kegiatan pengembangan bawang merah bantuan bibit varietas SS Sakato pada Kelompok Tani Maju Bersama Ulu Aie, kemaren mengatakan, dari panen yang dilakukan pada lahan salah seorang anggota kelompok bernama Afdhal, diperoleh hasil sebanyak 790 kg.

"Angka produksi itu sekitar 28 kali lipat dari bibit yang ditanam semula sebanyak 26 kg. Sedangkan secara keseluruhan, rata-rata produksi sebanyak 22 sampai dengan 28 kali lipat jumlah bibit atau sekitar 22 ton dari keseluruhan lahan kelompok yang sebelumnya mendapatkan bibit sebanyak 1 ton," ungkap Irsam didampingi Kasi Perbenihan dan Perlindungan Hortikultura, Vivi Febria.

Dengan produksi yang menggembirakan tersebut, lanjut Vivi, anggota kelompok Maju Bersama semakin antusias untuk terus membudidayakan dan mengembangkan tanaman yang sebelumnya terbilang baru bagi petani Ulu Aie tersebut. Apalagi kini harga jual produksi relatif normal pada kisaran Rp20.000/kg.

Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar

"Dengan produksi 28 kali lipat dari jumlah bibit tersebut, petani Ulu Aie sangat antusias untuk terus mengusahakan tanaman yang menjadi bumbu masakan tersebut. Sebab, dengan harga jual produksi sekarang Rp20.000/kg, petani bisa memperoleh keuntungan separoh nilai jual," tutur Vivi.

Menurut Vivi, jenis tanah, tofografi dan iklim Nagari Ulu Aie yang berada pada ketinggian 868 meter dari permukaan laut (mdpl) memang sangat cocok buat pengembangan bawang merah. Selain itu itu pengairannya juga sangat bagus dengan memanfaatkan mata air Pegunungan Sanggul di Ulu Aie. Tak heran, produksinya lebih tinggi dari hasil budidaya di tempat lain di Kabupaten Limapuluh Kota.

"Bawang merah memang bukan komoditi unggulan Kabupaten Limapuluh Kota, tetapi tanaman ini merupakan komoditas nasional yang sangat mempengaruhi inflasi karena dikonsumsi masyarakat Indonesia. Karenanya, Ulu Aie kita harapkan bisa menjadi salahsatu nagari pengembangan bawang merah tersebut," papar Vivi.

Menjawab wartawan tentang bantuan kegiatan pengembangan kawasan bawang merah tersebut, lebih lanjut Vivi menjelaskan dalam hal ini kelompok tani memperoleh bantuan bantuan bibit bawang merah Varietas SS Sakato sebanyak 1 ton dari Kementerian Pertanian yang dibudidayakan areal seluas 1 hektar. Kegiatan pengembangan bawang itu sekaligus diintegrasikan dengan kegiatan pengembangan desa organik.

Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya

"Selain itu, Kelompok Tani Maju Bersama Ulu Aie juga akan dipersiapkan menjadi penangkar benih Bawang Merah. Dengan begitu, ke depannya Nagari Ulu Aie diharapkan bisa memenuhi kebutuhan bibit bawang merah untuk wilayah Limapuluh Kota dan daerah tetangga lainnya," sela Irsam.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI