Pemko Padang akan Canangkan Kampanye Vaksin MR
VALORAnews - Dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan kampanye campak (measles) dan rubella di Kota Padang, Dinas Kesehatan Kota (DKK) melanjutkan persiapan dengan kembali mengadakan pertemuan kelompok kerja (Pokja) jejaring Introduksi Measles Rubella (IMR), Senin (30/7/2018).
Pokja tersebut dihadiri beberapa instansi terkait di antaranya Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Bagian Humas, RSUD Dr Rasidin, Kodim 0312/Padang, Pemerintah Kecamatan di lingkungan Pemko Padang, PKK, PMI, PWI Sumbar dan perwakilan United Nations Children's Fund (UNICEF).
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan DKK Padang, dr Mellinda Wilma mewakili Kepala DKK Padang menyampaikan, Pencanangan Pelaksanaan Nasional Kampanye Introduksi Vaksin Measless Rubella (MR) Tingkat Kota Padang 2018 akan dilaksanakan 1 Agustus 2018, di SMP Islam Terpadu Adzkia (Komplek Yayasan Adzkia) Kota Padang.
"Kampanye measles dan rubella (MR) tersebut, akan dilaksanakan pada Agustus sampai September 2018. Untuk tahap awal, pada Agustus 2018, imunisasi MR akan diberikan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Padang," terangnya.
Baca juga: Sukseskan BIAN Campak dan Rubella, Fadly Amran: Sekolah Mesti Bermitra dengan Dinkes
"Sedangkan tahap kedua, akan berlangsung di September 2018, dimana vaksin MR akan diberikan kepada balita dan anak usia dini melalui puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Padang. Hal ini sesuai dengan sasaran imunisasi MR yaitu anak Indonesia usia 9 bulan sampai 15 tahun," ujarnya.
Mellinda juga mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan dan peran aktif pemerintah daerah dalam menyukseskan kegiatan pencapaian eliminasi penyakit campak dan pengendalian rubella (Congenital Rubella Syndrome/CRS) 2020.
Official Consultan MR dari UNICEF untuk wilayah Sumatera Barat, Rustina pada kesempatan tersebut tidak bosan-bosannya menjelaskan bahaya MR. "Campak dan rubella adalah adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus. Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat imunisasi MR, atau yang belum pernah mengalami penyakit ini berisiko tinggi tertular," jelasnya.
"Dikarenakan semakin tingginya kasus MR di Indonesia, sehingga pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI merasa perlu mengambil sikap untuk memutus mata rantai penularan virus MR," terangnya.
Baca juga: Puluhan Ribu Anak Belum Imuniasi Lengkap, Pasbar Dilanda KLB Rubella dan Campak
Berdasarkan penelitian, tidak banyak hal yang dapat diperbuat ketika ibu hamil dinyatakan positif terkena virus MR. "Hanya ada dua kemungkinan, jika tidak keguguran pada trimester pertama, kemungkinan lainnya adalah anak yang dilahirkan akan menderita cacat bawaan," imbuhnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar