DPRD Tumenggung Pelajari Pengelolaan Koperasi di Padang
VALORAnews - Kabid Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi dan UKM Padang, Guswenni mengungkapkan, Pemko Padang telah direkrut 114 orang tenaga pendamping mulai dari kelurahan, kecamatan hingga tingkat kota untuk menyukseskan gerakan koperasi di ibukota provinsi Sumbar ini. Dibutuhkan anggaran sebesar Rp2 Miliar per tahun untuk operasional tenaga pendamping itu.
"Tenaga pendamping ini merupakan lulusan S-1. Mereka diberi pelatihan sebelum turun ke lapangan. Pelatihan tersebut dibagi dalam 5 kelompok dan ada pula perorangan. Dengan pelatihan dan pembinaan koperasi ini, diharapkan salah satu program Walikota dan Wakil Walikota Padang bisa terwujud 10.000 orang usahawan baru," ungkap Guswenni dihadapan rombongan DPRD Tumenggung, Provinsi Jawa Tengah yang gelar kunjungan kerja ke DPRD Padang, Rabu (28/3/2018).
Selain itu, jelas Guswenni, Pemko Padang juga membentuk Koperasi Syariah dengan manajer dan pengelola dengan pembiayaan di Dinas Koperasi. Sebelumnya mereka juga diberi pelatihan untuk tenaga di lapangan.
"Kita mencatat, sebanyak 2.953 UMKM tumbuh di Padang selama 4 tahun terakhir, hingga saat ini jumlah UMKM secara keseluruhan di daerah itu telah mencapai 81.182 unit," terang Guswenni. "Oleh karena itu, pembinaan terus dilakukan agar UMKM makin berkembang, sehingga menghasilkan UMKM yang berkualitas dan mampu menyerap tenaga kerja," ujarnya.
Baca juga: Koperasi jadi Pilar Utama Ekonomi Daerah
Sedangkan, untuk pertumbuhan omset UMKM di Padang mencapai Rp300 juta per tahun. Agar omset UMKM ini terus berkembang, Pemkab rutin melakukan pembinaan, pendampingan UMKM dan memberikan pelayanan seperti memfasilitasi pendaftaran merek dan label halal.
Pelatihan yang diberikan itu antara lain pemberian motivasi dan pengembangan usaha, pelatihan kemasan produk, manajemen bagi UMKM, ekonomi kreatif serta pemberian bantuan sarana dan prasarana bagi wirausaha baru.
Ia menyebutkan pembinaan terhadap UMKM terbagi ke dalam beberapa kelompok usaha yaitu kelompok usaha ritel, kelompk usaha produk, yakni makanan dan non-makanan serta kelompok usaha jasa.
"Hingga kini sudah ada wirausaha baru binaan berdasarkan kelompok usaha telah mencapai 7.120 UMKM," katanya.
Baca juga: HARI KOPERASI: Enam Koperasi di Pessel dapat Penghargaan
Guswenni menilai, kemasan masih menjadi kendala dalam pengembangan UMKM di daerah itu, sehingga sulit bersaing dengan produk dari pelaku usaha bermodal besar.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar