Terungkap dalam Rakor Nagari di Limapuluh Kota: 72 Tahun Indonesia Merdeka, Jalan di Nagari Galugua masih Tanah
Pemaparan wali nagari Galugua, kemudian diminta oleh Ferizal Ridwan, ditanggapi langsung oleh utusan OPD agar dapat dieksekusi. Para pejabat utusan OPD masing-masing langsung memberi respon, sesuai kondisi anggaran serta program kegiatan yang dijalankan di masing-masing OPD-nya.
Anggota DPRD, Syamsul Mikar, berikut Camat Kapur IC, Andri Yasmen berharap, adanya rakor nagari dapat melahirkan langkah penyelesaian persoalan dan tindaklanjut terhadap kendala pembangunan nagari khususnya di Kapur IX.
Terlebih permasalahan status jalan ke Galugua, yang merupakan akses jalan provinsi sehingga tidak bisa dibangun memakai anggaran APBD Limapuluh Kota.
Dalam pelaksanaan Rakor, juga dilangsungkan penyerahan bantuan bibit tanaman dari Kantor Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregen (P3E) Sumatera. Bibit tanaman itu berupa, 5.000 batang pohon Durian, 4.500 batang Mahoni, 1.000 batang Bakau, 2.000 batang Nangka serta 1.000 batang pohon Karet.
Bantuan itu diserahkan Zulianti, Kasubid Pertambangan Energi Pertanian dan Kelautan P3E Sumatera kepada pemerintah nagari Galugua, sebagai upaya penanggulangan normalisasi dan penghijauan guna mencegah bencana banjir dan memperbaiki kondisi DAS Sungai Kampar, yang melintas berada di wilayah Nagari Galugua. (rls/vri)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya