Gempa 5,1 SR Hoyak Titik Megathrust Mentawai

Rabu, 16 Agustus 2017, 12:19 WIB | Wisata | Kab. Mentawai
Gempa 5,1 SR Hoyak Titik Megathrust Mentawai
Gempa berkekuatan 5,1 SR terjadi di kawasan sekitar megathrust Mentawai, RAbu (16/8/2017), pukul 11.09 WIB. (istimewa)

VALORAnews - Terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5.1 SR pada Rabu (16/8/2017). Lokasinya pada 44 km Tenggara Kabupaten Kepulauan Mentawai pada koordinat 2.35 LS dan 99,8 BT. Lindu ini menghentak pukul 11:09:03 WIB

"Kedalaman gempa ini berlokasi di darat pada jarak 3 km arah barat daya Desa Sipaguguk, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Propinsi Sumatera Barat pada kedalaman 31 km. Gempa ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi, dalam siaran persnya beberapa saat lalu.

Laporan yang dihimpun dari sejumlah stake holder di Mentawai, gempa ini terasa menghentak dengan satu kali hentakan cukup kuat seperti yang dirasakan warga di Kota Tuapejat-Sipora Utara.

Dalam siaran persnya, Moch Riyadi mengatakan, gempa Mentawai yang awalnya dilansir berkekuatan 5,4 SR ini, merupakan gempabumi tektonik. Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) menunjukkan, dampak gempabumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, Painan, Padang dan Muko-muko dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III MMI.

Baca juga: Ini Prakiraan Cuaca di 4 Objek Wisata Pantai Unggulan di Sumbar dari Sabtu Pagi hingga Sore

Artinya, guncangan gempabumi ini berpotensi dirasakan hanya oleh beberapa orang dan tidak berpotensi merusak bangunan. Berdasarkan laporan sementara guncangan dirasakan di Tuapejat II SIG-BMKG (III MMI), Padang, Painan II SIG-BMKG (II - III MMI) Bukittinggi, Payakumbuh, Padangpanjang, Sawahlunto I SIG-BMKG (I-II MMI), dan I SIG BMKG (II MMI).

"Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra," terang Riyadi.

"Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran oblique naik," tambahnya.

Hingga pukul 11:50 WIB, terang Riyadi, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (kyo)

Baca juga: Waspada! BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca untuk Tanggal 12 dan 13 April 2024, Ini Daerahnya

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: