Rombongan Irfendi Terkurung Longsor antara Km 23 dan 24
VALORAnews -- Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi yang berniat meninjau langsung bencana banjir di Pangkalan, Jumat (3/3/2017), gagal sampai di lokasi tujuan. Dua titik di kilometer 23 dan 24, ditimbun tanah longsor dan kayu tumbang yang menutup jalan. Namun, Wakil Bupati Ferizal Ridwan yang lebih duluan berangkat ke Pangkalan, bisa lewat karena masih belum terjadi bencana.
Selain menghadang Bupati Irfendi, longsor juga menghambat perjalanan dua unit mobil dapur umum beserta petugas dari BPBD, Dinas Sosial serta Tagana di ruas kilometer 24.
"Mobil dapur umum juga tersekat di antara dua longsor. Padahal, mobil dapur umum itu diharapkan segara sampai di lokasi banjir besar di Pangkalan," ujar Eva salah seorang anggota Tagana pada wartawan.
Di lokasi bencana yang tengah diguyur hujan lebat itu, Irfendi langsung menggelar rapat dan mengintruksikan seluruh Dinas terkait seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas PU dan lainnya, bergerak cepat. Selain meminta segera mendirikan posko, melakukan evakuasi, mendata dan menangani para korban, Irfendi juga memerintahkan segera mendatangkan alat berat.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
"Dinas PU tolong segera kirim alat berat tambahan, agar tanah longsor dan pohon-pohon yang menutup jalan bisa segera disingkirkan. Tak kalah pentingnya, segera lakukan komunikasi dan koordinasi dengan PLN Koto Panjang, untuk membuka saluran pembuangan air," ujar Irfendi.
Di samping meninjau wilayah Pangkalan, Irfendi juga mendatangi langsung sejumlah nagari lainnya yang tertimpa bencana banjir dan longsor. Irfendi juga sempat membantu petugas menggergaji pohon tumbang yang membelintang jalan di Koto Alam dengan mesin chainsaw.
"Banjir ini diakibatkan meluapnya sejumlah sungai, di antaranya Batang Maek, Sinamar dan Sianipan," ujar Irfendi menjawab wartawan.
Data diperoleh, selain Nagari Pangkalan, hujan lebat berkepanjangan kali ini juga membuat banjir di Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Kapur IX, Nagari Limbanang Baruah Kecamatan Suliki, Nagari Mungka Kecamatan Mungka, Nagari Subarang Aia Kecamatan Lareh Sago Halaban, Nagari Batu Balang dan Buluah Kasok seta Kandang Lamo Kecamatan Harau.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
"Belum ada data pasti, namun akibat bencana alam itu, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah," tukasnya. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya