90 Tahun Berdiri, Buku "Ajaran Kiai Gontor" Diluncurkan
VALORAnews - Memeriahkan 90 Tahun Pondok Modern Gontor, Ponorogo, sebuah buku monumental berjudul "Ajaran Kiai Gontor" karya Muhammad Ridlo Zarkasyi, diluncurkan secara meriah dalam rangkaian kegiatan Panggung Gembira Pondok Modern Tazakka, Batang, Jawa Tengah, Jumat (26/8/2016).
Buku setebal 248 halaman ini bersisi 72 prinsip hidup dan wejangan KH Imam Zarkasyi (1901-1985), salah seorang pendiri Pondok Modern Gontor, di-syarah (dijelaskan) dengan baik oleh putra bungsunya, Muhammad Ridlo Zarkasyi.
"Ini buku yang sangat inspiratif. Kutipan-kutipannya sangat menyentuh dan menarik," ujar KH. Anang Rikza, Pimpinan Pondok Modern Tazakka, saat memberikan sambutan peluncuran buku.
Pondok Modern Tazakka merupakan salah satu pondok cabang alumni Gontor yang baru berusia empat tahun. Namun begitu, perkembangan dan kemajuanya sangat luar biasa. Saat ini sudah memiliki 500 santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Gubernur Harapkan PPTQ Mu'allimin Muhammadiyah Terus Cetak Hafiz Quran
Menurut Kiai Anang, salah satu ungkapan yang paling berkesan dari KH. Imam Zarkasyi antara lain, "Berani hidup tak takut mati; takut mati jangan hidup. Takut hidup mati saja. Hidup sekali hiduplah yang berarti."
"Hidup itu perjuangan. Hidup tanpa perjuangan bukan hidup namanya."
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren WALI, Salatiga, Jawa Tengah, KH Anis Maftuhin, menambahkan bahwa buku "Ajaran Kiai Gontor" bisa dikatakan salah satu buku yang paling lengkap dan bernas menjelaskan "rahasia sukses" di balik pendidikan Pondok Modern Gontor, sehingga melahirkan alumni-alumni yang berhasil berkiprah di masyarakat dan tersebar di seluruh dunia.
"Semua santri dan alumni Gontor harus baca buku ini. Meski ini bisa dibaca siapa saja. Siap-siap terbakar, jiwa dan pikiran Anda. Insya Allah akan membuat kita menjadi orang yang berbeda, lebih berani dan lebih baik," tambahnya. (rls)
Baca juga: Ponpes Andalusia Terima Bantuan 10 Ribu Bibit Ikan Nila
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Komisi III DPR RI Tetapkan 7 Calon Hakim Agung, Mardefni: Uji Kelayakan dan Kepatutan Kental Aroma Kepentingan
- Gus Imin Bicara Radikalisme, Kelompok Cipayung dan Kemenangan Pilpres Bersama Tokoh Lintas Agama
- Lulus S-1 dan D-4 Tak Lagi Harus dengan Menulis Skripsi, Mendikbudristek juga Terbitkan Beleid Penyerderhanaan Akreditasi
- Honor Gakkumdu, TPS di Kampus dan Pengawas Kelurahan jadi Temuan Komisi II DPR
- Komisi I DPRD Riau Harapkan Organisasi Wartawan dalam Satu Wadah
