Kementrian BUMN Wacanakan Merger Garuda, Citilink dan Pelita Air, Nevi: Jangan Sampai Semua jadi Sekarat
JAKARTA (8/9/2023) - Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina berharap, rencana merger PT Garuda Indonesia (Persero) dengan Citilink dan Pelita Air, belum menyelesaikan persoalan yang ada di Garuda Indonesia sampai ke akar-akarnya.
"Merger ini juga berpotensi menimbulkan masalah baru. Jangan sampai bermaksud menyelamatkan Garuda Indonesia, tapi malah membuat Citilink dan Pelita Air jadi ikut sekarat," tutur Nevi di Senayan, Jakarta, dalam pernyataan tertulis yang diterima, Jumat.
Dia menegaskan, Garuda Indonesia saat ini tengah berada dalam status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Dimana , proses pengadilan melarang kreditor untuk memaksa debitur dalam membayar utangnya pada jangka waktu tertentu.
"Dalam kondisi PKPU sementara tersebut, bisa saja kreditur merasa keberatan jika Garuda Indonesia melakukan penyimpangan terhadap rencana bisnisnya. Sehingga, berpotensi PKPU dapat dicabut," tegas Nevi.
Baca juga: PLN Bantu Rp75 Juta, Warga Ikut Berpartisipasi, Hasilnya Jalan Usaha Tani Sepanjang 300 Meter
Nevi berharap, Kementerian BUMN melakukan kajian secara matang, terkait rencana merger perusahaan pelat merah aviasi itu.
"Kondisi keuangan Garuda Indonesia saat ini masih belum membaik. Nasib Citilink dan Pelita Air, saat ini juga belum terlalu baik. Langkah merger ini harus benar-benar dikaji matang," tegas Nevi.
Menurut politisi PKS ini, upaya penyelamatan Garuda Indonesia harus dimulai dengan keseriusan dalam penerapan good corporate governance secara baik dan konsisten.
Hal ini, lanjut Nevi, perlu dilakukan dalam rangka menjamin kelangsungan perusahaan maskapai penerbangan itu secara berkelanjutan.
Baca juga: Nevi Zuairina: Pendidikan Agama jadikan Siswa Individu yang Bertanggungjawab
Kemudian, Garuda Indonesia juga konsisten melaksanakan implementasi business plan yang telah disepakati.
Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Kembalikan Design Logo Halal ke Versi MUI, Ini Alasan Rofik Hananto
- Akcon Gandeng Skylink, Siap Hadirkan Internet hingga Daerah Terpencil
- OJK Telah Blokir 1.459 Investasi Ilegal, 9.180 Pinjol Ilegal dan 251 Gadai Ilegal per Agustus 2024
- Jumlah Kelas Menengah Turun Drastis, Rusmin: Bom Waktu bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- OJK Layangkan Sanksi Administratif untuk 10 Perusahaan Pembiayaan, 10 Perusahaan Modal Ventura dan 13 P2P Lending
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024