Kementrian BUMN Wacanakan Merger Garuda, Citilink dan Pelita Air, Nevi: Jangan Sampai Semua jadi Sekarat

Jumat, 08 September 2023, 16:45 WIB | Bisnis | Nasional
Kementrian BUMN Wacanakan Merger Garuda, Citilink dan Pelita Air, Nevi:  Jangan Sampai...
Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina.

"Jangan sampai, tidak konsistennya Garuda Indonesia dalam mengimplementasikan business plan, membuat para investor tidak berminat melakukan investasi dan kreditur yang menyetujui PKPU berpikir ulang untuk mengajukan permohonan pencabutan PKPU," beber Nevi.

Meski demikian, legislator asal Sumatera Barat ini memahami, bahwa saat ini Indonesia masih kekurangan sekitar 200 pesawat. Perhitungan itu, lanjutnya, diperoleh dari perbandingan antara Amerika Serikat dan Indonesia.

"Jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, terdapat 7.200 pesawat yang melayani rute domestik. Di negara itu, terdapat 300 juta populasi yang rata-rata GDP (pendapatan per kapita) mencapai US$40 ribu," ungkap Nevi.

Baca juga: PKS Payakumbuh Konsolidasikan Saksi Pemilu 2024, Nevi Zuairina: Jaga dan Hormati Hak Pemilih

"Sementara, di Indonesia terdapat 280 juta penduduk yang memiliki GDP US$4.700. Itu berarti Indonesia membutuhkan 729 pesawat. Padahal sekarang, Indonesia baru memiliki 550 pesawat," pungkas Nevi Zuairina.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan rencana penggabungan atau merger antara 3 maskapai penerbangan milik negara, bukan untuk menyelamatkan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

Kementerian BUMN menyatakan, rencana merger ini bertujuan agar ada konsolidasi antara ketiga perusahaan maskapai milik negara tersebut.

Sehingga, Kementerian BUMN terfokus hanya pada satu perusahaan saja untuk sektor transportasi udara. (*)

Halaman:
1 2

Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: