Parboha Sematkan Gelar Adat ke Gubernur dan Ketua TP-PKK Sumut, Edy Rahmayadi: Ini Sebuah Kebanggaan

MEDAN (24/7/2023) - Parsadaan Boru Harahap (Parboha) sematkan gelar Sojuangon Perkasa Alam untuk Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Istrinya, yang juga Ketua TP-PKK, Nawal Lubis, dilekatkan gelar Namora Kartika Hasayangan.

"Inilah kearifan lokal di Sumut yang luar biasa. Kita jaga kehormatan dan peradaban ini, sebagai identitas dan tentu mempunyai ciri khas tersendiri," ungkap Edy Rahmayadi usai penobatan dan pemberian gelar, Senin.

Pemberian gelar ini dilangsungkan pada acara Peringatan Hari Jadi (Milad) ke-2 Parboha di Aula Tengku Rizal Nurdin (TRN) Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman No 41 Medan. Hadir di antaranya Ketua Pembina Parboha Sumut, Rahudman Harahap, Ketua Parboha Sumut, Dewi Harahap serta tokoh masyarakat Tabagsel (Tapanulis Bagian Selatan).

Pada penobatan itu, Edy Rahmayadi dan istri, juga disuguhi acara adat manortor sebagai penghormatan dari persatuan Parboha pada Gelar Mangaraja Sojuangon Perkasa Alam dan Nawal Lubis bergelar Namora Kartika Hasayangan.

Baca juga: HMTI Serahkan Zakat Fitrah dan Fidiah Warga Tabagsel Sumbar

Hal itu sebagai wujud syukur sekaligus rasa terima kasih atas hadirnya orang nomor satu di Sumut ini pada perayaan hari jadi organisasi wanita bermarga Harahap itu.

Dalam sambutannya, Edy Rahmayadi menyampaikan, keberadaan Parboha merupakan bentuk dari eksistensi kebesaran dan kearifan lokal luar biasa di Sumut. Karenanya, seluruh masyarakat sejatinya sangat perlu menjaganya.

Karena itu, lanjut dia, selain keturunan dari para leluhur yang memang dilekatkan marga pada nama seseorang, gelar kehormatan juga diberikan pada mereka yang melangsungkan pernikahan secara adat.

Sebagaimana Edy Rahmayadi sendiri, yang dinobatkan dengan marga Nasution sebagai penghormatan dan bagian dari adat.

Baca juga: Sobirin Harahap Lantik Pengurus DPW HMTI Sumbar Periode 2023-2028

"Jadi jangan sembarangan memberi marga. Kecuali, ada perkawinan yang memang harus diberi marga (penyematan gelar), untuk menjaga garis keturunan," tegasnya.

Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: