Gulo-gulo Tareh, Menu Wajib Urang Awak Generasi 90-an yang masih Dijual di Pasar Atas Bukittinggi
BUKITTINGGI (7/8/2022) - Gulo-gulo (permen-red) ini dibuat dari bahan baku alami. Yakni gula aren yang dicetak dalam bentuk bulatan ukuran kecil. Dijual dengan tambahan tepung yang ditaburi di seluruh bagiannya.
Ya, Gulo-gulo Tareh namanya. Generasi 1990-an hingga 2000-an awal di Sumatera Barat, masih jadikan penganan ini menu utama untuk dicicipi setiap hari, terutama di saat sekolah. Harganya yang manenggang (tak mahal-red) serta jumlahnya yang banyak, jadi salah satu alasan setiap anak sekolah untuk selalu membelinya.
Selain itu, karena terbuat dari gula aren, membuat tubuh jadi lebih bertenaga. Sebab, gula yang kerap disamakan dengan brown sugar ini, diketahui memiliki lebih banyak kandungan nutrisi jika dibandingkan jenis gula lainnya.
Sayang, gempuran aneka iklan permen, membuat pesona Gulo-gulo Tareh ini meredup. Dia makin parah, karena para orang tua juga tak lagi menjadikan penganan ini untuk disantap buah hatinya. Gempuran iklan permen pabrikan, telah menghilangkan Gulo-gulo Tareh ini dari memori banyak orang.
Walaupun begitu, wisatawan yang menemukan penjual Gulo-gulo Tareh di Bukittinggi, tak jarang yang langsung membelinya. Kenanganan masa lalu, mungkin jadi salah satu alasan untuk singgah membelinya.
"Rasanya lebih otentik dan sulit ditemui di jajanan atau cemilan-cemilan inovasi terbaru di masa sekarang," ucap Yesi, seorang wisatawan asal Pekanbaru, setelah mencicipi Gulo-gulo Tareh ini, di sebuah lapak PKL di dekat Jenjang 40 kawasan Pasar Atas Bukittinggi, Ahad siang.
Di deretan los ini, memang diisi oleh pedagang penganan khas Bukittinggi maupun Agam. Mulai dari kerupuk sanjai, kerupuk angka 8 (karak kaliang-red), kerupuk talas dan lainnya, banyak dijajakan ke pengunjung pasar terutama wisatawan.
Menurut Asnimar, salah seorang pedagang Gulo-Gulo Tareh di kawasan itu,cemilan ini adalah makanan tradisional Bukittinggi yang dijual di pasar, terutama di pasar tradisional ini.
Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Gagas Bunyi Lonceng Jam Gadang Bisa Terdengar Jauh
Asnimar mengaku, sudah berjualan Gulo-gulo Tareh sejak 25 tahun lalu. "Kedai ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga sore. Mau Gulo-gulo Tareh, ayok singgah," ucapnya, Ahad.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Calon Wako Bukittingi Nomor 3 Hadirkan Acara Makan Besar Bersama Chef Ade, Ini Respon Warga
- 5 Hari Libur Lebaran, 24.013 Orang Kunjungi Stasiun Lambuang Bukittinggi
- Stasiun Lambuang, Destinasi Kuliner yang Diburu Wisatawan di Masa Libur Lebaran
- Stasiun Lambuang Diresmikan, Menteri BUMN: Kuliner Kekuatan Pendukung Industri Pariwisata
- TK Islam Al Wirdah Kenalkan Tradisi Makan Bajamba ke Murid, Diikuti Orang Tua dan Guru