Puasa Asyura, Sejarah, Perintah dan Momen Penting di Bulan Muharram

Jumat, 05 Agustus 2022, 17:40 WIB | Gaya Hidup | Nasional
Puasa Asyura, Sejarah, Perintah dan Momen Penting di Bulan Muharram
Ilustrasi.

Maka, setelah diwajibkan puasa Ramadhan, puasa ini menjadi puasa sunah 'muakkad' (sangat dianjurkan). Dan inilah pendapat kebanyakan ulama.

Namun, pendapat yang lain mengatakan bahwa puasa ini memang sejak dulu hukumnya sunah 'muakkad', tidak wajib, hingga diwajibkan puasa Ramadhan, maka hukumnya kembali menjadi sunah biasa.

Namun pendapat ini lemah, seperti yang ditegaskan Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani.

Keutamaan Puasa Asyura Asyura juga termasuk puasa yang sangat dianjurkan oleh agama Islam. Rasulullah Bersabda, "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulannya Allah, Muharam" (HR Muslim).

Di antara keutamaan puasa ini ialah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu. Dari sahabat Abu Qatadah, bahwa Nabi Muhammad bersabda, "Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu" (HR at-Tirmidzi).

Disebutkan dalam riwayat yang lain pula, bahwa Nabi Muhammad ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab, "(Puasa tersebut) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).

Nah, seperti yang telah diketahui, yang dimaksud dengan penghapusan dosa di sini adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa-dosa besar.

Tetapi, apabila tidak memiliki dosa kecil, maka diharapkan adanya keringanan dari dosa-dosa besar. Jika tidak, maka diangkat derajatnya.

Perbedaan Keutamaan Puasa Asyura dan Puasa Arafah Dari sini akan timbul pertanyaan, kenapa puasa Asyura hanya dapat mengampuni dosa satu tahun yang lalu saja?

Sedangkan puasa Arafah dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang?

Jawabannya: karena puasa Arafah adalah puasa yang diberikan khusus untuk Nabi Muhammad beserta umatnya saja. Sedangkan puasa Asyura adalah puasa yang juga dilakukan Nabi Musa 'alaihissalam serta umatnya.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: