JMSI dan KPU RI Rumuskan Nota Kesepahaman Dukung Pelaksanaan Pemilu 2024
Pemilu yang Mengintegrasikan
Komisioner KPU RI, Yulianto Sudrajat dikesempatan itu mengatakan, pihaknya tidak dapat bekerja sendirian dalam mensukseskan Pemilu 2024. Apalagi, sambungnya, Pemilu 2024 akan sangat kolosal.
"Sebagai satu-satunya jalur konsitusional untuk memperebutkan dan mempertahankan kekuasaan, pemilu pasti memiliki konflik," katanya.
Baca juga: SENGKETA PEMILU: It Arman Caleg PPP Dituntut 2 Tahun Penjara
Namun demikian, konflik yang tidak dapat dihindarkan itu, harus dikelola agar bermanfaat bagi keberlangsungan bangsa dan negara.
"KPU tetap komitmen bekerja agar kualitas pemilu semakin baik, dari sisi penyelenggaraan maupun tujuan," katanya sambil berharap Pemilu 2024 dapat mengintegrasikan seluruh elemen bangsa.
Senada dengan itu, August Mellaz menggarisbawahi nilai strategis pemilu sebagai instrumen yang mempersatukan.
"Ini memang kelihatannya naif, tapi kalau sudah ada komitmen itu, mestinya jalan," ujar August sambil menambahkan, media massa termasuk yang berbasis digital memiliki tanggung jawab untuk ikut mewujudkan itu semua.
MoU Kepemiluan
Dalam pertemuan, Ketua Pokja Kepemiluan JMSI, Khalid Zabidi melaporkan, JMSI telah merumuskan draft Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua lembaga yang apabila disepakati dapat dijadikan payung bagi Pengurus Daerah JMSI dalam kegiatan kepemiluan.
"Peran pemilu yang kita sepakati sebagai instrumen untuk memperkuat ikatan kebangsaan ini harus kita jadikan tema utama hingga resonansinya mencapai daerah-daerah," ujar Khalid.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Bupati Pelalawan Diusulkan jadi Penerima PJS Award 2024, Ini Kata Mahmud Marhaba
- Menteri PANRB Berlakukan WFH Tanggal 16 dan 17 April 2024, Ini Ketentuannya
- DPP PJS Bahas Pelaksanaan HUT, Tiga Agenda Besar Dimatangkan
- UPN Veteran akan Gelar UKW Gratis di 5 Provinsi, Ini Link Pendaftarannya
- Ini Link dan Cara Memeriksa Hasil Penghitungan Real Count KPU