Orang Tua di Ekor Lubuk Dibekali Hypnoparenting untuk Atasi Kecanduan Handphone
PADANG PANJANG (19/3/2022) - Camat Padang Panjang Timur (PPT), Asrul mengatkan, kecanduan memainkan handphone atau gadget, sudah banyak terjadi pada anak-anak di bawah umur. Ini disebabkan kurangnya batasan orang tua terhadap anak-anak mereka.
"Kecanduan anak-anak di usia dini terhadap handphone, harus dihindari. Pentingnya peran orang tua terhadap hal tersebut dengan memberikan batasan-batasan kepada anak untuk bermain gadget," ungkap Asrul saat membuka pelatihan hypnoparenting, di Aula BBI Ekor Lubuk, Sabtu.
Pelatihan ini mengambil tema 'Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak.' Digelar Posyandu Mandiri Sehat Ceria bersama TP-PKK Kelurahan Ekor Lubuk, Kecamatan PPT.
"Gadget ini tidak selalu hal negatif, namun juga banyak hal-hal positif yang bisa kita ambil. Di sini peran orang tua yang sangat kita perlukan. Harus bisa mengarahkan anak-anak jika bermain HP. Kita harus memberikan batasan-batasan kepada mereka," ujar Asrul.
Baca juga: Prodi Pariwisata ISI Padang Panjang Datangkan Direktur Pemasaran Kemenpar, Ini Targetnya
Hypnoparenting ini mendatangkan dua narasumber. Yakni Direktur SPECTA Indonesia, Satria Asmal dan Doni Hendri (Trainer SPECTA Indonesia). Para orang tua yang mengikuti hypnoparenting ini mendapatkan pelajaran, bagaimana cara terapi anak yang sudah kecanduan gadget.
"Kita berharap, dengan adanya hypnoparenting ini, bisa bermanfaat bagi para orang tua. Bisa mengaplikasikannya kepada anak-anak. Sehingga, kita bisa menjadikan anak-anak maju dan bermanfaat untuk masyarakat," tutup Asrul. (ham)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Prodi Pariwisata ISI Padang Panjang Datangkan Direktur Pemasaran Kemenpar, Ini Targetnya
- KPU Sumbar Gelar Jambore Demokrasi Pelajar, Idham: Program Literasi yang Layak Ditiru
- Kapolda Sumbar Perintahkan Bintara Pembawa 141 Paket Ganja Ditindak Tegas
- Semarak Ramadhan di Kota Padang Panjang, Dari Itikaf, Berbagi Berkah hingga Tadarusan
- Warga Tiga Kabupaten Terdampak Erupsi Gunung Marapi Dibantu 157 Ton Beras