Diskusi 1 Tahun Suhatri Bur-Rahmang, Yohanes: Padangpariaman 'Bangkrut' Itu Fakta

Sabtu, 12 Maret 2022, 20:13 WIB | News | Kab. Padang Pariaman
Diskusi 1 Tahun Suhatri Bur-Rahmang, Yohanes: Padangpariaman 'Bangkrut' Itu Fakta
Akademisi Unand, Hary Efendi (baju putih) saat berbicara di diskusi 1 tahun Suhatri Bur-Rahmang di sebuah cafe Bisati, Sabtu sore. Dalam diskusi yang dipandu Aznil Mardin itu, juga hadiri pendiri Revolt Institue, Eka Vidya Putra, serta politisi Padang Par

"Jadikan Tarok City itu sebagai sentra jagung di Padang Pariaman karena jagung ini sangat dibutuhkan masyarakat Sumatera Barat, karena masih didatangkan dari provinsi tetangga. Jika kondisi keuangan daerah ini sudah kembali normal, jadikan lah kembali Tarok City itu sebagai kawasan pendidikan. Sekarang ini, daerah kita darurat keuangan," ungkap Yohanes.

Yohanes juga meminta, proyek-proyek yang tak jelas kepentingannya untuk masyarakat banyak, lebih baik dihentikan. Dia meminta kepala daerah, tak terjebak dengan proyek mercusuar.

Hal senada dikatakan Happy Neldi. Politisi Partai Gerindra ini meminta Suhatri Bur-Rahmang untuk tidak terus melakukan pengkotak-kotakan. Terutama terus mengulang soal rivalitas di masa pemilihan kepala daerah 2021 lalu.

"Anggaplah ini masukan untuk mendorong bekerja lebih baik. Sampai saat ini, kepala daerah kita ini masih stagnan. Prestasi keduanya belum ada. Jangan ada lagi stigma orang kalah dilayangkan di ruang publik," harap Happy yang juga mantan calon kepala daerah di pilkada lalu.

Akademisi Unand, Hary Effendi berterima kasih pada Lima Pia yang telah menggagas diskusi 1 tahun kepemimpinan Suhatri Bur-Rahmang. Dia melihat, pola kepemimpinan Suhatri-Rahmang telah berubah dari kebiasaan selama ini.

Hary juga meminta politisi Padangpariaman terutama yang duduk di DPRD, untuk terus melakukan kritik membangun pada pemerintahan. Jika cenderung diam, tentu tak sehat bagi proses demokratisasi di daerah.

"Kritik dan masukan dari politisi, merupakan sarana bagi masyarakat untuk mencari pemimpin alternatif di masa depan. Kalau politisi banyak diam, tentu kepala daerah sekarang akan menang mudah di pemilihan mendatang. Sementara, daerah kita ini sedang bermasalah terutama dalam masalah keuangan daerah," tegas Hary.

Sementara, akademisi UNP yang juga pendiri Revolt Institute, Eka Vidya Putra lebih fokus pada filosofi pentingnya seorang pemimpin dievaluasi. Karena, evaluasi ini akan membawa pembangunan yang dirancang pemimpin, akan bermanfaat pada peradaban, tak sekadar pembangunan fisik semata.

Diskusi yang berlangsung 3,5 jam lebih itu, juga bisa bisa disimak melalui akun youtube revolt institue di alamat Revolt Official Channel. (kyo)

Halaman:
1 2

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: