Ciloteh Giring di Podcast Deddy Corbuzier: Relawan Bala Anies: Politisi PSI Mesti Pahami Politik Anggaran, Jangan Mendongeng

Senin, 04 Oktober 2021, 14:50 WIB | News | Nasional
Ciloteh Giring di Podcast Deddy Corbuzier: Relawan Bala Anies: Politisi PSI Mesti Pahami...
Ketua Relawan Pendukung Anies Baswedan "Bala Anies," Sismono Laode.

"Jadi sifatnya B to B, bukan pakai dana APBD. Selain itu, temuan BPK seluruhnya juga telah ditindaklanjuti secara tuntas. Tidak ada uang masyarakat termasuk uang Giring yang dipakai disini, dan semuanya sudah dibahas dalam Rapat Paripurna DPRD dimana Partainya Giring juga ikut," urai Sismono.

Kedepan, Sismono berharap, Giring lebih banyak menggali informasi sebelum menyampaikan komentar seputar politik. Terlebih, disampaikan dalam Podcast berkelas Deddy Corbuzier yang ditonton oleh orang-orang yang terdidik. Giring sebaiknya tidak bermanufer dengan menggunakan cara berpikir "katanya."

"Yang dilakukan Pemerintah DKI dengan penyelenggaraan Formula E ini, sudah dihitung matang, akan memberikan dampak finansial, ekonomi dan reputasi untuk memulihkan ekonomi pasca Covid-19. Pelaku seni, penyanyi, UMKM, dan pelaku bisnis lainnya akan menerima manfaat perhelatan ini. Sayangnya, karena Giring sekarang politisi, jadi tidak bisa memanfaatkan peluang ini. Dia lebih senang berpikir katanya," pungkas Sismono.

Baca juga: Politisi Nasionalis dan Agamais Satu Panggung di Formula E, Alex: Saatnya Indonesia Bersatu

Baca Data Sebelum Berdongeng

Sebenarnya, tegas Sismono, kalau Giring mau sedikit menggali informasi dari sumber utama, dia pasti tidak sesat pikir sebagaimana disampaikan dalam Podcast Deddy Corbuzier. Sebagaimana data yang dikeluarkan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Pemrov DKI Jakarta, ada 12 item yang bisa menjelaskan politik katanya ala Giring cs.

Sebut saja soal besaran komitmen fee Formula E di Jakarta, telalu besar dibanding kota-kota lain di dunia. Ini betul! Tapi penggunaan logika apple to apple antar kota penyelenggara adalah salah. Mengapa begitu? Pertama, apa saja yang dicover oleh FEO; kedua, jarak lokasi dengan kota penyelenggaraan lainnya; dan ketiga, kapan kota tersebut jadi tuan rumah, semakin akhir semakin tinggi komitmen fee.

Untuk Jakarta, FEO meng-cover biaya broadcasting + penyiaran live di 150 negara, akomodasi ribuan official sekitar 1 bulan, biaya keamanan, biaya pengiriman barang, asuransi, panggung dan stage. Untuk biaya, broadcasting (produksi dan penyiaran) saja diperkirakan mencapai 2 juta poundsterling.

Soal posisi geografis Indoesia membuat biaya logistik yang FEO yang harus dikeluarkan jauh lebih tinggi dibandingkan kota-kota di Eropa dan Amerika.

Soal biaya komitmen fee kenapa tidak digunakan untuk dana Pendidikan dan penanggulangan Covid-19? Nah ini kurang dipahami Giring dalam konteks politik anggaran yang tetap mempertimbangkan semua aspek dan jangka waktu target. Belum lagi pembayaran komitmen fee sudah lunas sejak tahun 2019, sehingga tidak mengganggu anggaran saat ini dan kedepan.

Soal Pendidikan dan Penanggulangan Covid-19, Jangan diragukan komitmen Anies Baswedan. Dana Pendidikan dan penanggulangan Covid-19, dll tetap mendapat prioritas utama, dipenuhi secara memadai, bahkan DKI Jakarta menjadi provinsi terbaik dalam hal penanggulangan Covid-19. Terkait vaksinasi, Jakarta merupakan salah satu kota terbaik di dunia.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: