Badai Pandemi Tak Hentikan Pak Aziz Tetap Eksis

Rabu, 01 September 2021, 17:43 WIB | Bisnis | Kota Padang Panjang
Badai Pandemi Tak Hentikan Pak Aziz Tetap Eksis
Dari petak kedainya yang sederhana, Abdul Aziz (68) tetap setia menanti warga yang akan memanfaatkan jasanya dalam men-service mesin jahit atau permak celana jeans, di jalan lingkar belakang Pasar Pusat Padang Panjang. (kominfo)

PADANG PANJANG (1/9/2021) - Mesin jahit mayoritas merk Butterfly, tanpak disusun berjajar di sebuah petak kedai sederhana di jalan lingkar belakang Pasar Pusat Padang Panjang, Ahad. Beberapa buah di antaranya, juga tampak mesin jahit kategori antik. Seperti, Singer buatan Jerman tahun 1930-an dan Standar buatan Amerika tahun 1920-an.

Walau kedai ini tampak sepi dalam kesehariannya, Abdul Aziz (68) tetap setia membuka satu-satunya sumber nafkah keluarganya itu, yang terletak di jalan lingkar belakang Pasar Pusat Padang Panjang.

"Dulu, pernah usaha seperti ini sekitar tahun 70-an," kata Abdul Azis mengawali ceritanya.

Sembari menonton siaran televisi tabung 18 inchi, pria berperawakan kurus ini menuturkan, jasa service mesin jahit ini kembali dilakoninya sejak 3 tahun terakhir. Sebelumnya, pria asal Kampung Jambak, Kelurahan Guguk Malintang, Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT) itu, jadi tukang ojek sejak tahun 2002 hingga 2018.

Baca juga: Meriahkan HUT RI, Padang Panjang dan Bank Nagari Luncurkan Program Subsidi Bunga, Ini Kata Gubernur

"Setelah tak lagi ngojek, kepandaian saya hanyalah service mesin jahit ini. Kemudian, permak celana jeans," tukas Abdul Azis sembari menyeruput kopi dari segelas cangkir yang ditaruhnya di dekat susunan mesin jahit.

Menurut Abdul Aziz, pendapatan dari usaha yang digelutinya ini, bak rezeki harimau. Namun, dia tetap optimistis, akan janji Allah terhadap hamba yang terus berusaha.

"Ketika lagi banyak service dan permintaan mesin jahit, bisa untuk kebutuhan sekian hari. Memang, kondisi Pandemi Covid19 mempengaruhi usaha saya. Kadang, seminggu tidak ada jual beli (transaksi-red)," ujarnya.

Harga service mesin jahit, jelas Aziz, bervariasi tergantung kerusakan. Berkisar Rp150 ribu sampai dengan Rp250 ribu.

Baca juga: BUPATI PESSEL Apresiasi Tim Damkar yang Berjibaku di Lokasi Bencana Hujan Lahar Marapi

"Sepanjang onderdilnya ada untuk diganti, Insyaa Allah bisa diperbaiki. Selama ini yang service, alhamdulillah tidak ada yang komplain," tuturnya.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: