Sumbar Berlakukan Pembatasan Selektif, Gubernur: 8 Pintu Masuk Dipantau
VALORAnews - Pemprov Sumatera Barat menetapkan kebijakan 'Pembatasan Secara Selektif' dalam rangka menghambat laju arus orang masuk ke Sumbar di daerah-daerah perbatasan. Kebijakan ini untuk memaksimalkan antisipasi penyebaran Covid19.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno dalam kesimpulan Rapat Koordinasi Forkopimda di auditorium Gubernuran, Sabtu (28/3/2020) malam. Hadir dalam rapat, Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Kapolda, Danlantamal, Danrem 032 Wirabraja, Kajati, Pengadilan Tinggi, Kabinda, Danlanut, Ka Binda, MUI Sumbar, Sekdaprov, para Asisten dan OPD terkait.
"Pemberlakukan pembatasan selektif ini, dengan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi yang masuk melalui kawasan perbatasan di 8 titik pintu masuk Sumbar di darat dan udara," ungkap Irwan dalam pernyataan tertulisnya.
Cek kesehatan itu, dilakukan tim medis, Satpol PP bersama TNI/Polri disetiap perbatasan. "Ini tentu tidak akan merasa nyaman bagi yang masuk ke Sumbar," terangnya.
Baca juga: Mahyeldi Imami Shalat Jenazah Nasrul Abit hingga Pimpin Prosesi Penguburan di Air Haji
Nantinya, yang terindikasi akan dilakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit terdekat dan dipertimbangkan akan melakukan karantina selama 2 dua minggu.
Irwan Prayitno menyatakan, terpaksa melakukan kebijakan itu karena sisi resiko masuk wabah Covid19 sangat tinggi. Pemberlakuan pembatasan selektif lebih kepada membatasi orang masuk. "Hanya yang sehat boleh masuk, sementara yang terindikasi dilakukan pemantauan, pengawasan dan tindakan penanganan secara medis," terangnya.
Sebenarnya, terang Irwan, para bupati, walikota dan DPRD serta masyarakat Sumatera Barat, secara umum menghendaki agar gubernur memberlakukan lockdown. Namun, perlakuan lockdown kewenangan pusat sesuai Pasal 10 UU No 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan.
Baca juga: Hakim MK Putuskan Nasrul Abit-Indra Catri Tak Bisa Buktikan Sangkaan ke Paslon 04
"Kita mengimbau agar para perantau untuk sementara tidak pulang kampung terutama yang berada di daerah yang telah dinyatakan pendemi. Mari kita jaga bersama keselamatan dunsanak di kampung halaman," terangnya.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro