Seniman Berdarah Minang Tikam Jejak Affandi dan Heri Dono di Venice Art Biennale
VALORAnews - Handiwirman Saputra jadi satu-satunya seniman Indonesia yang diundang khusus Paviliun Internasional di ajang Venice Art Biennale (VAB) ke-58, di kota Venice, Italia.
Seniman yang berasal dari Kota Bukittinggi ini akan memboyong karya-karyanya pada pameran seni tertua dan terbesar di dunia tersebut hingga 24 November 2019 nanti.
Handiwarman merupakan orang Indonesia ketiga yang ikut ambil bagian di ajang Venice Art Biennale ini. Sebelumnya, pada tahun 1958 ada Affandi, dan Heri Dono pada tahun 1990.
Venice Art Biennale merupakan pameran seni tertua, terbesar dan terkemuka di dunia, dimulai pada tahun 1895, dan menjadi barometer karya-karya seni bernilai tinggi, dan diikuti oleh 90 negara.
"Ada empat obyek karya seni instalasi dan satu buah lukisan yang akan dipamerkan paja ajang Venice Art Biennale tersebut," ucap Handriwan, Alumni SMA 1 Bukittinggi, Jumat (21/6/2019) via pesan WhatsApp.
Salah satu karya seni instalasi yang bakal dipajang oleh pria yang akrab dipanggil dengan sapaan Kamang ini adalah karya berbentuk pemangkasan tanaman yang dipotong-potong, lalu tumbuh lagi.
"Untuk mendapatkan bentuk tanaman yang diharapkan, kita memotong-motongnya. Itu ada maksud dan tujuan filosofisnya," lanjut Handiwirman yang juga merupakan Alumni SMP 1 Bukittinggi ini.
Yofialdi M Jufri, pengurus Masika ICMI Sumbar sempat berkunjung ke kediaman Handiwirman di Yogyakarta beberapa waktu lalu, turut bahagia dan senang ketika mendengar bahwa kawan satu sekolah, satu kampung dan satu permainan dengannya ikut pameran pada ajang internasional sekelas Venice Art Biennale tersebut.
"Saya ikut bangga dan senang ketika mengetahui bahwa karya-karya seniman asal Minang, yakni Handiwirman akan dipajang di ajang Venice Art Biennale," tukasnya.
"Saya tidak terkejut akan itu, karena sepanjang yang saya ketahui, sosok dari Handiwirman adalah seorang seniman yang sederhana, cerdas, kreatif, pekerja keras, dan paling penting beliau adalah sosok seniman idealis yang berkarya tidak diperbudak oleh materi," ungkap Yofialdi yang juga pengurus SantriPreneur Sumbar.
Sementara, Ibrahim salah satu dosen di ISI Padangpanjang yang juga ikut berkunjung ke kediaman Handiwirman bersama Yofialdi M Jufri pada saat itu mengungkapkan, bawah mereka bertiga memiliki tujuan dan visi yang sama untuk mendorong anak-anak muda Sumbar untuk berkarya seperti senior-senior mereka di Yogyakarta.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Resep Makanan Jepang Onigiri, Dijual Harga Rp2000 Untung Jutaan!
- Resep French Fries Renyah Ala Restoran Mewah, Bisa Jadi Ide Jualan di Rumah!
- Resep Rahasia Kroket Kentang Sosis, Bisa Jadi Ide Jualan, Sehari Cuan Rp2 Jutaan!
- Resep Bolsu Viral Lumer, Bisa Jadi Ide Jualan Sebulan Omzet Rp15 Juta!
- IRT Merapat! Ini 5 Resep Masakan Tumis Sayuran, Modal Rp15 Ribuan Enak & Bikin Ketagihan!
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024