ISI Padangpanjang Tembus Peringkat 85 PT Terbaik

Minggu, 05 Mei 2019, 12:31 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang Panjang
ISI Padangpanjang Tembus Peringkat 85 PT Terbaik
Salah satu gedung kampus ISI Padangpanjang. (istimewa)

VALORAnews - Institut Seni Indonesia Padangpanjang kembali mendapat kabar gembira, tepat ditengah suasana peringatan kemerdekaan RI yang ke-73. Berkat kerja keras semua jajaran, kini lembaga yang dulunya bernama Konservatori Karawitan ini, berhasil menduduki peringkat ke 85 dari 100 perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi Kemenristek Dikti. Pengumuman ini dirilis di situs resmi www.ristekdikti.go.id.

Klasterisasi ISI Padangpanjang pada pengumuman tersebut, digolongkan pada perguruan tinggi non vokasi. Di bawah ISI padangpanjang ditempati Universitas Pelita Harapan, sementara di atasnya ada Universitas Merdeka Malang. Prestasi ini merupakan peningkatan yang luar biasa dibanding sebelumnya, dimana ISI Padangpanjang sampai sekarang, belum berhasil tembus 100 besar.

"Ini pencapaian luar biasa oleh semua civitas akademika kita. Berkat kerja keras bersama, alhamdulillah kita mendapat berkah berada di posisi 85 dari 100 perguruan tinggi terbaik non vokasi dari Kemenristek Dikti," sebut Rektor ISI Padangpanjang, Prof Novesar Jamarun.

Dikatakannya, keberhasilan ini bakal mendatangkan banyak keuntungan bagi ISI Padangpanjang. "Kita berharap, lewat prestasi ini akan semakin banyak perhatian yang diberikan pemerintah pusat dalam hal ini kementrian Ristek Dikti terhadap ISI Padangpanjang. Baik dalam hal pembiayaan, pembangunan dan tentu saja dalam peluang-peluang seperti beasiswa bagi pengajar dan lain sebagainya," sebut Novesar Jamarun.

Baca juga: ISI Padang Panjang Wisuda 145 Mahasiswa secara Luring

Ditekankannya, prestasi ini justru harus menjadi pelecut semangat bagi semua kalangan di kampus berstatus negeri yang punya segudang talenta seni ini. "Kami berharap, baik dosen maupun mahasiswa serta tenaga kependidikan akan semakin memacu semangat kerja, meningkatkan disiplin, menjaga ritme kebersamaan serta makin aktif serta kreatif dalam berkarya," katanya.

Dalam rilis resminya, Kemenristek-Dikti sendiri menilai 100 perguruan tinggi tersebut berdasarkan aspek Sumber Daya Manusia (25%), Kelembagaan (28%), Kemahasiswaan (12%), Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (30%) dan Inovasi (5%).

Penilaian berlangsung cukup ketat, lantaran tiap aspek juga memiliki sub-sub penilaian yang lebih detail lagi. Misalnya untuk aspek Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat yang mendapat porsi terbesar, terdapat sub penilaian kinerja penelitian, kinerja pengabdian pada masyarakat dan jumlah artikel ilmiah terindeks per jumlah dosen.

Sementara itu, sumber data klasterisasi didapatkan dari Ditjen Belmawa, Ditjen Penguatan Risbang, PD Dikti dan BAN PT. Disinggung terkait persaingan antar perguruan tinggi seni dalam penilaian ini, Novesar mengatakan, pada hakikatnya tidak ada sesama ISI atau ISBI yang dianggap sebagai pesaing.

Baca juga: Solsel Jalin MoU dengan ISI Padangpanjang

"Kita tidak perlu menganggap ini sebagai persaingan. Penilaian ini justru kita maknai sebagai hasil kerja internal. Jadi, tidak perlu memperbandingkan diri. Kita harus memacu semangat bersama, itu intinya," kata dia. (rls)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: