Mahyeldi Paparkan 3 Komponen Penting Implementasi ABS-SBK

Minggu, 03 Maret 2019, 14:06 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Mahyeldi Paparkan 3 Komponen Penting Implementasi ABS-SBK
Wako Padang, Mahyeldi menyampaikan pentingnya pengamalan nilai-nilai ABS-SBK di kalangan generasi muda yang diadakan Asosiasi Mahasiswa Asrama Unand, di Ruang Seminar F, Ahad (3/3/2019). (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Wali Kota Padang, H Mahyeldi didapuk jadi pemateri dalam kegiatan Seminar Nasional bertemakan "Membangun Nilai-nilai Adat Basandi Syara, Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK)" di kalangan generasi muda yang diadakan Asosiasi Mahasiswa Asrama Unand, di Ruang Seminar F, Ahad (3/3/2019).

Mahyeldi menyebut, sesuai pengertiannya, ABS-SBK adalah landasan atau prinsip pandangan hidup yang menjadikan Islam sebagai sumber utama dalam tata dan pola perilaku yang sudah ada dalam masyarakat Minangkabau sejak dulu.

"Sebagaimana filosofi ABS-SBK tersebut adalah adat mangato syara' mamakai yang artinya segala ketentuan di dalam adat diimplentasikan sesuai ajaran agama Islam," jelasnya.

Sementara, kata Mahyeldi, berbicara ABS-SBK bagi masyarakat Minangkabau tentunya sudah mendarah daging, namun perlu kembali digali sebagai sumber pencerahan kebangkitan masyarakat Minangkabau dalam menghadapi masa depan yang penuh kompetisi. Tentunya juga dalam mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Baca juga: Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra, Sumbar Cetak Hattrick

Dijelaskan, dalam penerapan ABS-SBK terdapat yang dikenal dengan tungku tigo sajarangan dan tali tigo sapilin. Tungku tigo sajarangan merupakan lambang dari tiga unsur kepemimpinan yang sangat potensial dan saling bersinergi di Minangkabau yaitunya ninik mamak, alim ulama dan cadiak pandai. Sedangkan tali tigo sapilin menggambarkan tiga landasan tempat berpijak ketiga unsur kepemimpinan tersebut, yakni adat, syarak dan Undang-undang.

"Sehingga oleh itu, orang Minangkabau dalam kesehariannya harus memiliki 3 kecerdasan. Yakninya kecerdasaan spiritual, sosioemosional dan intelektual. Selaku calon pemimpin bangsa dan daerah ini ke depan, kita perlu memiliki kompetensi-kompetensi yang dimotori salah satunya oleh kearifan lokal melalui pengimlementasian falsafah ABS-SBK ini," ungkapnya.

Mahyeldi memaparkan, untuk kecerdasan spiritual yaitu bagaimana sebagai generasi ABS-SBK harus menanamkan fungsi agama dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, kedua kecerdasan emosional yaitunya kemampuan dalam berinteraksi dan berkomunikasi terhadap sesama manusia sebagai makhluk sosial.

Sementara, ketiga adalah kecerdasan intelektual dimana kecerdasan, pengetahuan serta pengalaman adalah hal mendasar yang juga harus dimiliki. "Kepada adik-adik mahasiswa semua yang hadir pada kesempatan ini, mari kita pertahankan dan implementasikan falsafah ABS-SBK dalam kehidupan kita sehari-hari," terangnya.

Baca juga: Granat Sumbar: Gerakan Anti Narkoba Layak Masuk Kurikulum Muatan Lokal di Setiap Satuan Pendidikan

"Karena, 3 komponen di dalam falsafah ABS-SBK tersebut merupakan pondasi bagi kita untuk menjadi insan Minangkabau yang lebih baik, maju dan berkembang selaku calon pemimpin di masa datang," tukas Mahyeldi.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: