Budi Syukur Bagala Datuak Bandaro Jambak
Makanya, tugas pangulu relatif berat yakni, kusuik nan ka manyalasaikan, karuah nan kamanjaniahkan, mambalah taampuluo, manimbang samo barek, bakato bana sajalan luruih, biang nan kamanabuak, gantiang nan kamamutuih dan kato putuih hukum bajalan.
Selanjutnya, Nasrul Abit juga mengingatkan sebagai datuak dia harus menjaga martabatnya, karena gelar datuak yang disandang adalah gelar kebesaran pusako adat dalam suku atau kaumnya.
"Banyak pantangan dan larangan yang tidak boleh dilanggar oleh seorang bergelar datuak dan tidak sedikit pula sifat-sifat positif yang dimilikinya," katanya.
Baca juga: Mahyeldi Imami Shalat Jenazah Nasrul Abit hingga Pimpin Prosesi Penguburan di Air Haji
Sebagai pangulu, mereka harus tahu tugas dan tanggungjawabnya terhadap saudara dan kemenakan dalam membina mengayomi melindungi dan mengatur pemanfaatan harta pusako tinggi dan tanah ulayat untuk kemakmuran saudara dan kemenakannya.
Kemudian, dia berpesan dan mengajak seluruh unsur pemangku adat, khususnya para penghulu, saling bekerjasama "saciok bak ayam, sadanciang bak basi," saling berkontribusi dalam membangun kampung halaman dan nagari, bertukar pikiran, memberikan ide kreatif, menjaga silaturahmi, dan menjaga satu kesatuan nagari.
"Selamat buat H. Sengaja Budi Syukur, SH menjadi Datuak Bandaro Jambak, semoga mampu menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dan mampu menjaga sumpah. Semoga Allah senantiasa memberi kekuatan dan bisa mengabdi kepada keluarga, kaum, masyarakat dan daerah ini," ujarnya. (rls/vry)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Rekomendasi Camping Ground di Pesisir Selatan, Pemandangannya Indah Cocok Berkemah, Cuma Rp150 Ribu per Malam
- 4 Tempat Liburan di Pesisir Selatan Sumbar, 3 Diantarnya Wisata Air
- KULINER KHAS MANDEH: Gulai Ambacang Ikan Karang, Nikmatnya Bikin Lidah Bergoyang
- CAMPING di MANDEH: Mengintip Indahnya Sunset dari Dalam Kemah
- TREKKING MANDEH: Menikmati Sekeping Surga Tersembunyi, di Puncak Batu Garudo