Tradisi Parang Pisang, Upaya Mencegah Kawin dengan Kembaran ala Kenagarian Ampalu

Kamis, 06 Agustus 2015, 09:52 WIB | Wisata | Kab. Pesisir Selatan
Tradisi Parang Pisang, Upaya Mencegah Kawin dengan Kembaran ala Kenagarian Ampalu
Sejumlah ibu-ibu, melempar pisang pada keluarga besannya, di kenagarian Ampalu, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Rabu (5/8/2015). Tradisi saling lempar pisang (Parang Pisang-red) ini, merupakan ritual setiap ada anggota keluarga yang melahirka
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

Mertua Rudi, Etek Gadih (52) menambahkan, Parang Pisang ini memang sudah jadi tradisi di daerahnya. Tujuannya, kejadian di zaman dulu (menikah dengan kembarannya-red) tak terulang lagi di masa sekarang. "Cerita nenek-nenek kami dulu, anak yang menikah dengan saudara kembarnya itu akhirnya diusir dari kampung karena melanggar aturan adat dan juga norma agama," terang Etek Gadih.

Tradisi Parang Pisang digelar, ungkap Etek Gadih, secara turun temurun terus dilakukan jika ada keluarga yang melahirkan anak kembar sepasang. Antara keluarga orang tua dari pihak perempuan dan laki-laki, akan saling melakukan Parang Pisang seperti yang dilakukan seperti saat ini.

"Kalau masalah percaya tidak percaya, itu tergantung dari kita masing-masing menyikapinya," jelas ETek Gadih sembari tersenyum. (lek)

Baca juga: PILKADA 2024: DPC PPP Pessel Gelar Konsolidasi untuk Menangkan Pasangan Hendrajoni-Risnaldi

Halaman:
1 2
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: