Seniman Harus Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0
Seperti halnya banyak pihak, dia juga merasa optimistis, masa depan kesenian akan semakin cerah dengan datanganya era revolusi industri 4.0. "Saya sangat optimistis dengan kualitas para seniman akademis di kampus kita. Hanya perlu sedikit sentuhan lagi, agar semua siap menghadapi perkembangan digitalisasi menuju abad baru yang penuh dengan inovasi," katanya.
Hilmar Farid direncanakan akan menyampaikan kuliah umum dihadapan mahasiswa, didampingi para petinggi rektorat, dekan-dekan dan disaksikan pula oleh para ketua jurusan serta pihak pascasarjana. Hilmar Farid yang kini menjabat sebagai Dirjen Kebudayaan adalah seorang alumni Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Pada 1994, bersama beberapa seniman, peneliti, aktivis, dan pekerja budaya di Jakarta, ia mendirikan Jaringan Kerja Budaya dan menerbitkan bacaan cetak berkala Media Kerja Budaya.
Pada 2002, Hilmar mendirikan dan memimpin Institut Sejarah Sosial Indonesia hingga 2007. Saat ini, ia masih bertindak sebagai ketua dewan pembina organisasi nirlaba tersebut sambil menjadi Ketua Perkumpulan Praxis sejak 2012.
Tertarik pada kebudayaan dan sejarah, Hilmar kemudian aktif di Asian Regional Exchange for New Alternatives (ARENA) dan Inter-Asia Cultural Studies Society sebagai editor. (rls)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Prodi Pariwisata ISI Padang Panjang Datangkan Direktur Pemasaran Kemenpar, Ini Targetnya
- KPU Sumbar Gelar Jambore Demokrasi Pelajar, Idham: Program Literasi yang Layak Ditiru
- Kapolda Sumbar Perintahkan Bintara Pembawa 141 Paket Ganja Ditindak Tegas
- Semarak Ramadhan di Kota Padang Panjang, Dari Itikaf, Berbagi Berkah hingga Tadarusan
- Warga Tiga Kabupaten Terdampak Erupsi Gunung Marapi Dibantu 157 Ton Beras