Perbaikan Jalan di Sumbar, Kementrian PUPR Kucurkan Rp478,6 Miliar melalui Program IJD, Percepatan Tol juga Disetujui

Senin, 22 April 2024, 08:47 WIB | Provinsi Sumatera Barat
Perbaikan Jalan di Sumbar, Kementrian PUPR Kucurkan Rp478,6 Miliar melalui Program IJD,...
Gubernur Sumbar, Mahyeldi didampingi Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono beserta jajaran, meninjau banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, sehari setelah kejadian,5 April 2024 lalu. (humas)

PADANG (22/4/2024) - Pemerintah pusat alokasikan dana sebesar Rp478,6 miliar untuk peningkatan kualitas jalan daerah di Sumatera Barat, melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD) Kementerian PUPR Tahun 2024.

"Alhamdulillah, usulan kita untuk pembangunan jalan disetujui, hampir setengah triliun rupiah alokasi yang kita dapat dari pusat. Ini berkat gencarnya upaya kita bersama kabupaten kota dalam membangun sinergitas," ungkap Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Ahad.

Baca juga: BANJIR PESSEL: Pemkab Siapkan Lahan Relokasi untuk Rumah Rusak Berat

Menurut Mahyeldi, raihan itu tidak terlepas dari massif dan gencarnya upaya Pemprov bersama 14 kabupaten kota lainnya di Sumbar dalam berburu sumber dana selain APBD untuk pembangunan.

Semntara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar, Medi Iswandi merinci sejumlah ruas jalan di Sumbar yang disetujui Kementerian PUPR dibangun menggunakan dana Inpres Jalan Daerah Tahun 2024.

Baca juga: BANJIR PESSEL: Kementerian PUPR Jamin Pemulihan Sapras, Jalan dan Air Bersih

Ruas jalan tersebut di antaranya, Jalan Bawan Tuo-Padang Bio-bio dengan anggaran sebesar Rp11 miliar, Jalan Kampung Ladang-Sei Gimbar Ganting (Rp11,9 miliar), Preservasi Jalan Ekowisata Bukit Cambai (Rp7,3 miliar).

Selanjutnya, Pembangunan Jembatan Lubuk Pauh dengan anggaran sebesar Rp27,9 miliar, Jalan Batas Kota Payakumbuh-Sitangkai (Rp49,2 miliar), Batas Kota Payakumbuh-Sitangkai Paket 2 (Rp49,4 miliar). Jalan Simpang Silaut III-Silaut III (Rp39,3 miliar).

Baca juga: BANJIR PESSEL: Menteri PUPR Tinjau Kerusakan Bencana di Pesisir Selatan

Ditambah Jalan Piobang Koto-Panjang dan Jalan Tanjung Pati-Simalanggang (Rp24,9 miliar). Jalan Simpang III Rumbai-Muara Tais (Rp34,8 miliar). Juga ada Jalan Tanjung Bonai Aur-Tamparungo (Rp16,8 miliar).

Kemudian, Jalan Simpang Tiga Alin-Paraman Ampalu (Rp152 miliar), Jalan M. Hatta (Rp28 miliar), Jalan Lubuk Pinang-Perumnas Talimato (Rp23,9 miliar), Jalan Sungai Rumbai-Batas Solok Selatan (Rp47,3 miliar).

Baca juga: Atasi Macet di Perlintasan Sebidang Kereta Api Duku, Mahyeldi Usulkan Jalan Layang, Ini Kata Mentri PUPR

Begitu juga untuk jalan Rimbo Data-Kapujan (Rp43,4 miliar), Jalan S Sungkai-Log Batu Sandi/Batas Kabupaten Dharmasraya (Rp48,7 miliar) dan pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Solok (Rp62,4 miliar).

"Rincian tersebut berdasarkan data IJD Kementerian PUPR untuk Tahun 2024 yang akan dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional," ungkap Medi Iswandi.

Baca juga: Bernilai Trilinunan Tapi Ada yang Mangkrak! Inilah 9 Proyek 'Raksasa' Sumbar

Dia menerangkan, proses pengusulan pembiayaan untuk pembangunan atau perbaikan jalan melalui program IJD tidak instan. Tapi mesti melalui beberapa tahapan dan mekanisme resmi.

Di antaranya, penyusunan usulan proyek pemerintah kabupaten/kota menyusun usulan proyek yang dilengkapi dengan readyness kriteria seperti dokumen perencanaan teknis, dokumen lingkungan, kesiapan lahan, kesiapan menerima hibah, pakta integritas dan berita acara pembahasan kemudian diajukan melalui Pemerintah Provinsi.

Proses ini melibatkan analisis kebutuhan, identifikasi lokasi yang memerlukan perhatian khusus dan penentuan anggaran yang diperlukan.

Usulan proyek jalan diajukan kepada pihak yang berwenang, seperti Kementerian Pekerjaan Umum.

Usulan proyek dievaluasi untuk memastikan kesesuaian dengan prioritas pembangunan nasional atau regional, serta ketersediaan sumber daya yang diperlukan.

Proses evaluasi ini melibatkan penilaian teknis, finansial dan kebijakan.

"Banyak hal yang mesti disiapkan daerah untuk memperoleh dana IJD ini, tidak bisa hanya bermodalkan kedekatan semata. Perlu keseriusan dan komitmen yang kuat dari Kepala Daerahnya," tegas Medi.

Tol Juga Kecipratan

Medi juga menyebut, keseriusan gubernur dalam memacu laju pembangunan di Sumbar tidak hanya pada jalan nasional saja.

Tapi, juga untuk kelanjutan pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru, seksi Sicincin-Bukittinggi-Payakumbuh.

Gubernur sudah menyampaikan kembali usulan kepada Menteri Pekerjaan Umum melalui surat tanggal 24 Januari 2024 No: 620/335-BM/BMCKTR-2024 perihal Lanjutan Pembangunan Jalan Tol Padang -- Pekan Baru Seksi Sicincin-Bukittinggi-Payakumbuh.

Disamping mengirimkan surat usulan, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy juga telah menemui Dirjen Bina Marga dan Direktur Jalan Bebas Hambatan kementeri PUPR, Dr Triono Junoasmono untuk melakukan pembahasan.

Hasilnya, usulan tersebut disetujui, hal itu ditandai dengan adanya usulan perubahan Kepres percepatan pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin oleh Kementerian PUPR.

"Diperkirakan April 2024 ini, Kepres tersebut sudah ditandatangani Presiden dan pada Oktober nanti kita sudah bisa mulai memproses persyaratan readyness criteria yang dibutuhkan," terang Medi.

"Salah satunya adalah penetapan lokasi oleh Pemerintah Provinsi, karena persyaratan teknis lainnya dipersiapkan PT HK," pungkas Medi. (adv)

Editor: Mangindo Kayo

Bagikan: