Gubernur Sumbar Raih Lencana Abdi Inovasi Desa

Selasa, 16 Juli 2024, 06:23 WIB | Provinsi Sumatera Barat
Gubernur Sumbar Raih Lencana Abdi Inovasi Desa
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar serahkan Piagam serta Lencana Abdi Inovasi Desa untuk Gubernur Mahyeldi yang diwakili Kepala Dinas PMD, Amasrul pada Gelaran TTGN ke-25 di NTB, Senin. (humas)

PADANG (15/7/2024) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi menilai, Piagam serta Lencana Abdi Inovasi Desa, merupakan buah kerja keras Pemprov Sumbar dalam mengembangkan ekosistem serta penerapan teknologi tepat guna inovasi desa.

"Kami ucapkan terima kasih pada Bapak Menteri Desa PDTT atas penghargaan ini," ujar Mahyeldi.

Piagam dan lencana tersebut disematkan Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar pada Gubernur Mahyeldi, yang diwakili Kepala Dinas PMD Sumbar, Amasrul.

Penghargaan itu diserahkan saat pembukaan Gelaran Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN) ke-25 di Lapangan Islamic Center Mataram, NTB, Senin.

Selain Gubernur Sumbar, Pj Gubernur NTB, Hassanudin, juga mendapat penghargaan serupa. Penghargaan itu diraih berkat kontribusi dan kerja keras dalam membina pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) Inovasi Desa di Sumbar.

Penilaian atas pengembangan ekosistem TTG Inovasi Desa sendiri melibatkan dewan juri yang berasal dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) RI, Kementerian Hukum dan HAM, Akademisi Perguruan Tinggi dan Pihak Kemendes PDTT RI.

Mahyeldi berharap, agar ke depan TTG di Sumbar terus berkembang dengan baik dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat nagari/desa.

Sementara itu, Abdul Halim Iskandar menyebutkan, seluruh pemangku kepentingan di daerah harus turut serta dalam pemasaran teknologi tepat guna yang telah berhasil diproduksi sebagai inovasi-inovasi daerah.

Tidak hanya pemerintah, tanggung jawab pemasaran TTG juga berada di pundak para pengusaha lokal serta kementerian/lembaga terkait.

Pemasaran yang efektif akan membuat TTG Inovasi Desa menjadi lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat luas, serta dapat mengedukasi dan meyakinkan masyarakat akan manfaat teknologi itu sendiri.

"Selain itu, kami berharap agar kita optimal memanfaatkan BUMDesa Bersama sebagai bagian dari upaya membangun kolaborasi ekosistem TTG di daerah," ucap Menteri Abdul Halim.

Sebagaimana diketahui, sambungnya, TTG dirancang sesuai dengan aspek-aspek lingkungan, kebudayaan, hingga ekonomi masyarakat yang erat kaitannya dengan kearifan lokal.

Oleh karenanya, TTG harus diupayakan untuk tidak hanya sampai pada tahap produksi, tetapi juga dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas dan bersifat terus menerus.

"Terkait dengan kolaborasi antarpihak ini, bukan hanya pada aspek ekosistem produksi TTG itu saja, tapi juga yang tidak kalah penting adalah ekosistem dalam pemasaran TTG itu sendiri," tutur Abdul Halim. (adv)

Editor: Mangindo Kayo

Bagikan: