Irwan Prayitno Nilai Kisah Malin Kundang Tak Sesuai Budaya Minang

Rabu, 07 Februari 2018, 12:15 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Irwan Prayitno Nilai Kisah Malin Kundang Tak Sesuai Budaya Minang
Tari kolosal Pinyangek Siso Api yang mengambil tema Si Malin Kundang, digelar di Pantai Muaro Lasak Padang, Selasa (6/2/2018) sore. Tari dengan koreografer Eri Mefri ini, dalam rangka memeriahkan HPN 2018 di Padang. (humas)

VALORAnews - Sumatera Barat memilki banyak seniman, budayawan dan koreografer berskala nasional dan internasional. Salah satunya, koreogeafer internasional, Eri Mefri, yang ikut serta memeriahkan Hari Pers Nasional 2018, dengan menampilkan seni tarian kolosal Penyangek Siso Api - Si Malin Kundang.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno saat membuka penampilan tari kolosal Pinyangek Siso Api yang mengambil tema Si Malin Kundang, di Pantai Muaro Lasak Padang, Selasa (6/2/2018) sore.

Hadir dikesempatan itu, para tamu HPN 2018, Forkopimda, Tokoh Pers Nasional, Budayawan Sumatera Barat, beberapa kepala OPD dilingkungan Pemprov Sumbar serta masyarakat Kota Padang yang memadati Muaro Lasak.

Irwan Prayitno menyampaikan, kisah legenda Malin Kundang merupakan kisah nasehat bagaimana seorang anak tidak boleh durhaka kepada orang tua, di sini kepada ibunya.

Baca juga: Tarhib Ramadhan Bersama Forum Silaturahim Majelis Taklim, Nevi: Jaga Keikhlasan Siang dan Malam

Malin Kundang sosok orang miskin dan merasa terhina di kampung halaman, pergi merantau mengadu nasib peruntungan di rantau orang.

Ada tamsil Minang mengungkapkan, 'Karantau madang di hulu, Babuah ba bungo balun, Marantau bujang dahulu, Dirumah paguno balun.' Si anak bujang yang dianggap belum berguna, disuruh merantau, mencari ilmu, harta dan pangkat.

"Kelak kalau sudah didapat, barulah berguna, bersama doa dan kerelaan mandeh (ibunya) pergi merantau mengobah nasib. Malin terusir merantau menghindari cercaan sebagai pinyangek siso api pergi merantau yang jauh," ungkap Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno menilai, ada sesuatu yang dirasa tidak masuk dari legenda ini, dimana orang Minang itu jati dirinya bukan anak durhaka ke ibunya. "Apakah benar orang Minangkabau itu berperilaku durhaka? Muncul pertanyaan yang kadang mengelitik kita," tukasnya.

Baca juga: Gubernur Sumbar Sampaikan Terimakasih untuk Irdinansyah Tarmizi: Zuldafri Darma Dilantik jadi Bupati Tanahdatar

"Seperti yang diketahui, orang Minangkabau itu memakai garis keturunan ibu (matrilinial). Betapa orang minang itu amat menyanyangi ibunya. Untuk itu, pada Dinas Kebudayaan agar melakukan kajian dan penelitian khusus, dalam meretas nilai-nilai cerita malin kundang ini secara baik," harapnya.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI