Bencana Alam Hadang Capaian Target Upsus Pajale Solsel
Di sela pengembangan tanaman jagung, pihaknya juga berupaya menjaga pembudidayaan tanaman padi. Sehingga, katanya, penanaman jagung dilarang di sawah yang produktif demi menjaga keseimbangan produksi pangan.
"Tanaman jagung, hanya kita bolehkan ditanam di area non sawah atau sawah yang tidak memiliki irigasi. Sebab, kami juga mesti menjaga produksi padi sehingga pembudidayaan jagung ini dilarang di sawah produktif," katanya.
Diketahui, rendahnya realisasi target padi Solsel terjadi di Kecamatan Sangir Balai Janggo (SBJ) yang merupakan pusat perkebunan di daerah itu. Realisasi panen dan produksi padi di sana hanya 74,44 persen dari target, sehingga berpengaruh terhadap capaian keseluruhan.
Baca juga: DPRD Solsel Konsultasikan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi DPRD atas LKPj Kepala Daerah
Selain itu, di Kecamatan Pauah Duo yang juga area lahannya cukup luas capaian panennya juga relatif rendah yang hanya 85,84 persen. Menurutnya, ini dipengaruhi oleh banjir besar pada awal 2016 yang banyak merusak lahan pertanian warga.
Sedangkan untuk kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) yang menjadi sentra penghasil padi di Solsel yang sempat dihantam galodo September 2017 lalu, mencapai 111,64 persen realisasi produksi. Lalu, Kecamatan Sangir produksinya mencapai 103,66 persen dan Sungai Pagu 104,01 persen dari target.
"Terkait target produksi pada 2018, masih dalam kajian menghimpun data dan belum ditetapkan. Namun, target tahun ini kemungkinan tidak akan banyak berubah sebab lahannya masih tetap sama," ujarnya. (rls)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
- Ketua Dekranasda Solsel Resmikan Mitra Kerinci Galeri
- Mandabiah Kabau Nan Gadang, Khairunas: Pemkab Dukung Pelestarian Budaya
- Bupati Solsel Nilai BBI Bariang Cocok jadi Lokasi Wisata Edukasi
- Dekranasda Solsel Fasilitasi 70 Milenial Dilatih Desainer Andal