Hentikan Eksploitasi Korban di Daerah Konflik

Rabu, 06 September 2017, 21:59 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Hentikan Eksploitasi Korban di Daerah Konflik
Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM), yang diketuai M Ali Yusuf bersama relawan Dompet Dhuafa di kantor lembaga sosial kemasyarakatan itu, kemarin. (istimewa)

VALORAnews - Krisis kemanusiaan landa muslim Rohingya, Myanmar. Berbagai jenis pemberitaan yang sarat dengan informasi dan visual miris dan mencekam, jutaan kali di bagikan, dikomentari, dan dihujat para netizen.

"Terlepas dari aktual atau tidaknya peristiwa yang terjadi di lapangan, tetap saja sharing informasi yang disertai dengan hujatan dan kecaman berlebihan semacam itu tidak baik, tak akan membantu dalam upaya kerja kemanusiaan dan penyelesaian konflik, dan malah yang ada akan semakin menekan etnis Rohingya di Myanmar," tutur tim Dompet Dhuafa Singgalang, Annisa Aulia, Senin (5/9/2017).

Hal itu ia kutip berdasarkan finalisasi rancangan rilis penanganan kemanusiaan bagi masyarakat Rohingya di Rakhine Myanmar yang digagas Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM), yang diketuai M Ali Yusuf.

Merupakan aliansi 11 lembaga kemanusiaan di Indonesia; Muhammadiyah Disaster Management Centre, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim -- Nahdlatul Ulama, PKPU Human Initiative, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Dompet Peduli Ummat -- Daarut Tauhiid, LAZIS Wahdah, Laznas Lembaga Manajemen Infaq (LMI).

Baca juga: 7 Website Penghasil Uang Terbukti Membayar Desember 2023, Misi Survey Hingga Nonton Video

Kemudian, Aksi Cepat Tanggap, Lazis Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, Social Trust Fund -- UIN Jakarta - berkolaborasi dengan Pemerintah Republik Indonesia (Kementerian Luar Negeri) dan seluruh elemen Masyarakat Indonesia.

Selama ini, ungkap dia, berbagai lembaga kemanusiaan Indonesia berupaya melakukan penanganan masalah ini melalui pendekatan humanitarian diplomacy, yang menyasar empat isu dasar; kesehatan, pendidikan, mata pencaharian dan pemenuhan layanan dasar.

Program tersebut menjadi bagian dari soft diplomacy, karena dinilai paling tepat dan selalu bisa diterima oleh pemerintahan Union Myanmar dalam membantu mengatasi konflik, dan hingga saat ini satu-satunya negara yang masih dapat diterima pemerintah Myanmar adalah Indonesia.

AKIM mengajak kepada seluruh pihak dalam proses penggalangan dana untuk tidak mengeksploitasi secara berlebihan gambar victim (korban) yang mengganggu nilai-nilai kemanusiaan. AKIM dan masyarakat Indonesia bersama-sama mendorong 'Kemanusiaan tanpa batas, membantu dengan menebar cinta bukan dengan menebar kebencian.'

Baca juga: Mirip Youtube, Cuan di Website Penghasil Uang Doddstream dengan Iklan Otomatis

Bagi Dompet Dhuafa Singgalang sendiri, dibanding menyuarakan kebencian, aksi kebaikan akan lebih mendorong masyarakat untuk turut peduli.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: