Hentikan Eksploitasi Korban di Daerah Konflik
VALORAnews - Krisis kemanusiaan landa muslim Rohingya, Myanmar. Berbagai jenis pemberitaan yang sarat dengan informasi dan visual miris dan mencekam, jutaan kali di bagikan, dikomentari, dan dihujat para netizen.
"Terlepas dari aktual atau tidaknya peristiwa yang terjadi di lapangan, tetap saja sharing informasi yang disertai dengan hujatan dan kecaman berlebihan semacam itu tidak baik, tak akan membantu dalam upaya kerja kemanusiaan dan penyelesaian konflik, dan malah yang ada akan semakin menekan etnis Rohingya di Myanmar," tutur tim Dompet Dhuafa Singgalang, Annisa Aulia, Senin (5/9/2017).
Hal itu ia kutip berdasarkan finalisasi rancangan rilis penanganan kemanusiaan bagi masyarakat Rohingya di Rakhine Myanmar yang digagas Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM), yang diketuai M Ali Yusuf.
Merupakan aliansi 11 lembaga kemanusiaan di Indonesia; Muhammadiyah Disaster Management Centre, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim -- Nahdlatul Ulama, PKPU Human Initiative, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Dompet Peduli Ummat -- Daarut Tauhiid, LAZIS Wahdah, Laznas Lembaga Manajemen Infaq (LMI).
Baca juga: Baznas Agam Potong 4 Sapi Kurban, Dagingnya Dibagikan untuk Warga di 8 Lokasi
Kemudian, Aksi Cepat Tanggap, Lazis Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, Social Trust Fund -- UIN Jakarta - berkolaborasi dengan Pemerintah Republik Indonesia (Kementerian Luar Negeri) dan seluruh elemen Masyarakat Indonesia.
Selama ini, ungkap dia, berbagai lembaga kemanusiaan Indonesia berupaya melakukan penanganan masalah ini melalui pendekatan humanitarian diplomacy, yang menyasar empat isu dasar; kesehatan, pendidikan, mata pencaharian dan pemenuhan layanan dasar.
Program tersebut menjadi bagian dari soft diplomacy, karena dinilai paling tepat dan selalu bisa diterima oleh pemerintahan Union Myanmar dalam membantu mengatasi konflik, dan hingga saat ini satu-satunya negara yang masih dapat diterima pemerintah Myanmar adalah Indonesia.
AKIM mengajak kepada seluruh pihak dalam proses penggalangan dana untuk tidak mengeksploitasi secara berlebihan gambar victim (korban) yang mengganggu nilai-nilai kemanusiaan. AKIM dan masyarakat Indonesia bersama-sama mendorong 'Kemanusiaan tanpa batas, membantu dengan menebar cinta bukan dengan menebar kebencian.'
Baca juga: Tebar Qurban ASN dan BUMD Pemprov Sumbar; Mahyeldi: Perkuat Kepedulian Sosial
Bagi Dompet Dhuafa Singgalang sendiri, dibanding menyuarakan kebencian, aksi kebaikan akan lebih mendorong masyarakat untuk turut peduli.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro