Mentawai Gelar Festival Muanggau
VALORAnews - Saat bulan terang, memunculkan sebuah fenomena unik dan menarik di Kabupaten Kepulauan Mentawai, sekitar 120 mil laut barat Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Di daerah terdepan Indonesia di Samudera Hindia yang dijuluki Surga Dunia Negeri Sikerei itu, kepiting yang tiada duanya, Muanggau, bermunculan ke tepi pantai dan gampang sekali ditangkap.
Atas fenomena ini, Pemkab Kepulauan Mentawai menggelar Festival Muanggau, 5-7 September 2017 di kawasan wisata pasir putih Pantai Mapadegat, Pulau Sipora, sekitar 5 km dari Tuapeijat.
"Kita ingin masyarakat Sumatera Barat, masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat dunia tahu bahwa Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki banyak keunikan dan keunggulan dalam bidang pariwisata di dunia, bahkan sejumlah flora dan faunanya tergolong endemik. Hanya ada di Kepulauan Mentawai," kata Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabagalet, kepada wartawan, Rabu (16/8) di Tuapeijat.
Mentawai adalah daerah otonom sejak 4 oktober 1999 (UU RI Nomor 49 Tahun 1999) yang memiliki luas 6.746 kilometer persegi. Memiliki 323 pulau dan empat di antaranta pulau besar, yakni Pulau siberut (383.825 hektar), Pulau Sipora (65.155 hektar), Pulau Pagai Utara (71.391 hektar), dan Pulau Pagai Selatan (80.764 hektar).
Baca juga: KPU Mentawai Gelar Debat Publik di Hotel Bujay, Tiga Paslon Hadir Lengkap
Mentawai adalah kawasan wisata surving terbaik dunia yang digemari para olahragawan dan artis dunia. Dua dari 10 titik berselancar terbaik di dunia terdapat di kepulauan Mentawai. Sedikitnya terdapat 23 jenis gelombang berstandar internasional untuk surving di Mentawai.
Mentawai yang juga paru-paru dunia, cagar biosfer, ini memiliki sejumlah kera endemik, seperti joja, bokkoi, simakobu. Di Taman Nasional Siberut (190.500 hektar) juga ditemukan burung kakak tua dan burung hantu endemik. Untuk jenis kepiting, mentawai juga memiliki kekayaan yang tiada duanya, yaitu Muanggau.
Mentawai memiliki flora dan fauna endemik paling langka di dunia karena terpisah dari daratan kawasan barat Indonesia sejak 500.000 tahun silam. Didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kepulauan Mentawai, Desti Seminora, Bupati Judas Sabagalet menjelaskan, salah satu fauna endemik Mentawai itu adalah kepiting Mentawai atau sering disebut Muanggau.
Ciri khas Muanggau adalah warna cangkang badan hitam dan kaki penjepit berwarna kemerahan. Saat musim Muanggau, bisa berton-ton sekali panen. "Wisatawan dan fotografer bisa memanfaatkan momen festival ini untuk menyaksikan dan terlibat langsung menangkap Muanggau," ujarnya.
Baca juga: Kormi dan Disparpora Mentawai Gelar Gerak Jalan Indah dan Senam Kreasi, Ini Pemenangnya
Tidak hanya sebatas itu, pengunjung dan wisatawan juga bisa menikmati kuliner khas Mentawai, khususnya berbahan kepiting endemik dan hamparan pasir putih yang terbentang luas dengan keindahan yang memesona. Dinas pariwisata pun sudah menyiapkan sejumlah agenda kegiatan, dalam Festival Munggau ini.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Dirut Injourney Serahkan TJSL untuk Mentawai, Ini Rencana Jangka Panjangnya
- FPM 2023 Sukses, Pengunjung Capai Angka 2,3 Ribu Orang
- Dinas Kesehatan Mentawai Gagas Kebun Herbal Kukuet, Bupati: Layak jadi Destinasi Wisata
- 95 Persen Wisatawan Mentawai dari Turis Luar Negeri, Wagub Sumbar: Kebersihan Penting Dijaga
- Sekda Mentawai: April, Tim Kurator ADWI 2023 akan Visitasi ke Desa Wisata Muntei