Chezu Tinbade Indonesia
VALORAnews - Kedatangan tim kemanusiaan Dompet Dhuafa di kamp pengungsian muslim Dar Paing, Kota Sittwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar mengembalikan secercah asa yang tercoreng dari kehidupan mereka.
"Pagi itu pancaran matahari bak pukul 12.00 siang waktu indonesia. Terik nan menyilaukan mata. Sejurus turun dari mobil, pandangan para pengungsi kamp Dar Paing tertuju ke kami. Pandangan pertama mereka tanpa ekspresi. Mereka tampak seolah menduga-duga, 'Siapa gerangan orang-orang asing yang datang ini'. Lantas kami perlahan mendekat, berkomunikasi dengan mereka," kenang Public Relation Dompet Dhuafa, Yogi Achmad Fajar.
Satu koordinator Kemanusiaan Dompet Dhuafa lainnya, Fadilah Rachman, memperkenalkan diri dan menyatakan maksud kedatangan, membawa bantuan amanah masyarakat Indonesia, bukti cinta untuk muslim Rohingya.
Mendengar ucapan Fadil yang diterjemahkan Aung Soe Moe, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon asal Myanmar yang mendampingi kami, ekspresi para pengungsi sontak berubah. Senyum terukir dari wajah. Sorotan mata berbinar ceria. Sebagian mereka mengajak pengungsi lainnya untuk mendekat. Kami sontak dikerumuni para pengungsi terutama anak-anak. Aura kebahagiaan pun tampak.
Baca juga: 7 Website Penghasil Uang Terbukti Membayar Desember 2023, Misi Survey Hingga Nonton Video
Kami kemudian bertanya apa yang mereka butuhkan. Rupanya makanan pokok menjadi kebutuhan vital saat ini bahkan mungkin seterusnya. Kebutuhan mereka pun menjadi prioritas bantuan yang kami salurkan.
"Kami sudah tinggal di sini dari 2012 sejak dimulainya krisis kemanusiaan Myanmar. Kami mengungsi dari daerah kami ke kamp ini," ujar Tei Mo, salah seorang pengungsi di kamp Dar Paing.
Sejak krisis kemanusiaan Myanmar bergejolak 2012 itu, hidup mereka menjadi sulit. Mereka hidup serba dalam keterbatasan. Sepanjang pemantauan kami, kondisi para pengungsi memprihatinkan. Mereka terisolasi dan tidak bisa berbuat banyak. Untuk hidup mereka mengandalkan bantuan dari lembaga kemanusiaan.
"Sekarang sudah ada bantuan dari Indonesia, kami ucapkan terima kasih banyak. Senang sekali. Bantuan yang diberikan sangat diperlukan oleh kami. Semoga tidak sampai di sini. Lain waktu datang lagi untuk kasih bantuan," harap Tei Mo.
Baca juga: Mirip Youtube, Cuan di Website Penghasil Uang Doddstream dengan Iklan Otomatis
Ucapan terima kasih dan harapan Tei Mo sepintas sederhana. Namun bila diperhatikan seksama, pesan ia amat substansial. Ia berpesan soal kemanusiaan. Mengusik empati dan kepedulian kita. Garis wajah dan tatapan mata Tei Mo seolah menambahkan ucapan, "Kalian bisa lihat sendiri, bukan? Kami sangat kesulitan di sini."
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Resep Makanan Jepang Onigiri, Dijual Harga Rp2000 Untung Jutaan!
- Resep French Fries Renyah Ala Restoran Mewah, Bisa Jadi Ide Jualan di Rumah!
- Resep Rahasia Kroket Kentang Sosis, Bisa Jadi Ide Jualan, Sehari Cuan Rp2 Jutaan!
- Resep Bolsu Viral Lumer, Bisa Jadi Ide Jualan Sebulan Omzet Rp15 Juta!
- IRT Merapat! Ini 5 Resep Masakan Tumis Sayuran, Modal Rp15 Ribuan Enak & Bikin Ketagihan!
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024