Isi Siaran Harus Mendidik
VALORAnews - Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menilai, KPID Award merupakan motivasi bagi seluruh stake holder di bidang penyiaran bersama masyarakat, untuk selalu memedomani aturan tentang penyiaran.
"Kalau lah tak ada KPI dan KPID, seperti apa lah bentuk penyiaran kita. Sampai sekarang kerap kita dengar, masih ada saja keluhan dari masyarakat soal materi siaran yang dinilai melanggar aturan atau norma adat setempat," ungkap Irwan, saat membuka KPID Sumbar Award 2016, Senin (28/11/2016) di sebuah hotel di Padang.
Irwan pun menegaskan, media elektronik harus terus dikontrol. Sehingga, isi siaran bisa jadi mendidik masyarakat. Karena, tegasnya, media eletronik telah jadi teman masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
"Mengontrol dalam artian, tetap dalam koridor etika. KPID jangan sampai pilih kasih dalam mengontrol isi siaran. Kalau melanggar, jangan pula ada toleransi," tegas Irwan.
Baca juga: Tarhib Ramadhan Bersama Forum Silaturahim Majelis Taklim, Nevi: Jaga Keikhlasan Siang dan Malam
Irwan merasa, KPID Sumbar akan profesional menjalankan tugasnya. Terlebih, komisionernya, rata-rata masih muda usia. "Media elektronik jangan isinya komersil semata. Tapi, harus mendidik. Karena, media elektronik saat ini bisa diakses melalui berbagai medium bahkan telah masuk ke ranah private (pribadi-red)," tegas Irwan.
Sementara, komisioner KPI Pusat, Mayong Suryolaksono mengatakan, KPI daerah saat ini tengah dalam kondisi galau. Karena, kelembagaan KPID yang tak lagi disupport oleh sekretariat tersendiri pasca diberlakukannya struktur organisasi perangkat daerah (SOPD) yang baru oleh pemerintah.
"Mulai 2017 nanti, KPID tak lagi didukung oleh tim sekretariat. Ini jadi kegaduhan tersendiri di internal lembaga," terangnya.
Di kesempatan itu, KPID juga memberikan award khusus bagi Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan Ali Yusuf (Wako Sawahlunto). Award bagi Irwan, karena kepeduliannya terhadap KPID.
Sedangkan award bagi Ali Yusuf, karena komitmennya dalam gerakan satu jam tanpa televisi di Kota Sawahlunto. "Selama satu jam itu, masyarakat melakukan aktivitas magrib mengaji. Ini yang kita apresiasi. Di waktu satu jam itu, sebenarnya siaran televisi sangat digandrungi anak-anak hingga dewasa tapi Bapak Ali Yusuf menepis itu dengan programnya," terang Wakil Ketua KPID Sumbar, Afriendi.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro