80 Pemuda Dilatih Menjahit Pakaian Sekolah
VALORAnews - Setiap tahunnya, diperkirakan tidak kurang dari Rp20 miliar uang masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota yang keluar daerah untuk membeli pakaian sekolah anak didik baru. Menyikapi fenomena itu, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, mengadakan pelatihan kewirausahaan.
"Menyikapi banyaknya uang masyarakat buat membeli pakaian sekolah anak yang ke luar dari Kabupaten Limapuluh Kota seperti ke Kota Payakumbuh ataupun Bukittinggi, kita sengaja menggelar pelatihan menjahit pakaian sekolah bagi pemuda di daerah ini," ungkap Kepala Bidang Pemuda pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Limapuluh Kota, Zuhardi kepada wartawan di Gedung Sago Bungsu Tanjung Pati yang jadi lokasi pelatihan.
Pelatihan keterampilan tersebut, urai Zuhardi, diikuti 80 orang pemuda asal berbagai nagari yang tersebar di daerah ini. Usai pelatihan, para pemuda tersebut diharapkan bisa membuka usaha menjahit sendiri untuk melayani permintaan pakaian sekolah dari para siswa dan siswi asal kabupaten ini.
"Kita berharap usai pelatihan ini para pemuda yang menjadi peserta pelatihan itu bisa membuka usaha sendiri atau difasilitasi Pemerintah Nagari untuk mendirikan Usaha Milik Nagari dan membuat unit konveksi. Selain untuk membuka lapangan kerja, usaha ini juga akan bisa menghindari generasi muda dari dunia hitam narkoba," ujar Zuhardi.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
Dikatakan, pelatihan menjahit ini berlangsung selama 5 hari mulai 8-12 November 2016. Pada hari terakhirnya akan ada studi banding ke perusahaan konveksi yang ada di Provinsi Sumatera Barat seperti di Bukitttinggi dan Padang.
Selain pelatihan menjahit, beberapa bulan sebelumnya juga telah dilakukan pelatihan manajemen wirausaha bagi 50 orang pemuda. Sebagian peserta sudah ada yang berhasil membuka usaha sendiri, salahsatunya usaha membuat bed cover.
Begitu pula tahun sebelumnya, juga telah dilakukan pelatihan pengolahan batu akiak bagi pemuda. Hasilnya, kelompok pengolah batu akiak dari nagari Lubuak Batingkok, berhasilnya menembus pasar Amerika, Prancis, Jerman dan Italia.
Terpisah, Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi mengatakan, sesuai visi dan misinya, Pemkab Limapuluh Kota akan terus berupaya melakukan pelatihan-pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
"Dengan adanya pelatihan tersebut kita berharap pemuda di daerah ini memiliki kompetensi kewirausahaan dan bisa menjadi wirausahawan. Tak kalah pentingnya, diharapkan memiliki kemampuan mendirikan usaha sendiri," papar Irfendi.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya