Peredaran Vaksin Palsu, Alex: Ini Terjadi karena Munculnya Vaksin Tanpa Efek Demam
VALORAnews - Anggota Tim Pengawas Vaksin Palsu Komisi IX DPR RI, Alex Indra Lukman menegaskan, belum terdeteksi vaksin palsu beredar di Ranah Minang, walau Mabes Polri mengindikasikan perederannya juga meliputi Sumatera Barat.
"Sementara waktu, vaksin imunisasi yang digunakan di Sumbar ini sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. Dibeli dari PT Bio Farma yang merupakan pemasok resmi untuk vaksin imuninasi generik," ungkap Alex usai sosialisasi tentang BPJS di Kota Padang, mengisi masa reses ke-5 pada masa sidang tahun 2016, Sabtu (30/7/2016).
Ditegaskan Alex, kekacauan yang terjadi sekarang ini, tak lepas dari makin canggihnya teknologi, sehingga ilmuwan medis bisa menciptakan imunisasi paten, yang tak lagi menimbulkan demam pascadiberikan pada balita.
"Imunisasi paten yang tak menimbulkan demam ini, dijual dengan harga cukup mahal. Nah, disini lah para pelaku kriminal memainkan kesempatannya. Ada selisih harga cukup besar yang akan bisa diraih, jika vaksin paten palsu, diciptakan," terang Alex yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Sumbar.
"Jika kita memanfaatkan vaksin paten ini, maka hasilnya juga akan relatif sama dengan vaksin paten palsu yang diberikan ke balita. Karena, tak ada indikator yang bisa dirujuk setelah imunisasi tersebut dipakai, seperti halnya vaksin imunisasi generik yang disertai demam," tambah dia.
"Selain itu, tak ada juga jaminan secara medis, jika kita telah dapat vaksin campak, misalnya, lalu kita akan terbebas dari campak. Dari sinilah, semua permainan vaksin palsu ini bermula," tambahnya.
Dikatakan Alex, sepanjang seluruh institusi medis di Sumbar ini membeli vaksin di jalur resmi, maka semua vaksin tersebut telah dijamin keasliannya. Baik itu imunisasi generik maupun bukan generik.
"Kalau belinya di Pramuka (tempat perdagangan obat skala besar di Jakarta-red), tentu potensi terjadinya peluang membeli vaksin palsu makin besar. Karena, di Pramuka itu bukan lah tempat pembelian resmi yang kerap tersedia vaksin paten dengan harga miring," tukas Alex.
Baca juga: PDIP Sumbar: KPU Wajib Buat Peraturan Merujuk Keputusan Mahkamah Konstitusi
Walaupun begitu, Alex menegaskan, pemberian vaksin imunisasi ini, tetap harus dilakukan pemerintah. Karena, dia merupakan bagian dari tindakan promotif dan preventif, dalam menjaga kesehatan masyarakat Indonesia.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro