Pemeriksaan IVA dan Pap Smear untuk Cegah Kanker Leher Rahim
VALORAnews - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Payakumbuh diwakili Kepala Unit MK dan MK UPMP4, Evan Jasman mengatakan, rata-rata satu orang perempuan di Indonesia meninggal setiap jamnya akibat kanker leher rahim. Padahal, penyakit ini berpeluang tinggi untuk disembuhkan bila dilakukan deteksi secara dini.
Hal itu dikatakan Evan dalam sambutannya pada acara senam sehat dan gerakan promotif preventif pemeriksaan IVA dan Pap Smear, dalam rangka bhakti sosial memperingati HUT BPJS Kesehatan ke-48 di halaman kantor Bupati Limapuluh Kota, Jumat (29/7/2016).
"Sangat disesalkan, penyakit ini sesungguhnya memiliki peluang tinggi untuk disembuhkan apabila diketahui pada stadium dini dengan melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kanker," ujar Evan.
Dikatakan, idealnya deteksi dini terhadap resiko kanker ini dilakukan terhadap 80 persen perempuan Indonesia. Namun, realisasinya baru mencapai 2 persen.
Baca juga: 7.764 Orang Warga Pasaman Barat jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Iuran Dibayarkan dari DBH Sawit
"Kita mengimbau kaum ibu terutama yang sudah menikah, untuk memeriksakan diri sedini mungkin pada fasilitas yang sudah disediakan. Untuk Kabupaten Limapuluh Kota, bisa langsung datang ke Puskesmas Tanjung Pati, Mungka, Dangung-Dangung, Pangkalan, Batu Hampar, Maek, Mungo dan Puskesmas Muaro Paiti," ujar Evan
Pemeriksaan terhadap resiko kanker tersebut, tambah Kepala Layanan Operasional BPJS Kabupaten Limapuluh Kota, Ina Mutia Farina, dilakukan secara gratis dengan hanya menunjukan kartu BPJS. Pemeriksaan Iva dan Papsmear itu, merupakan pelayanan promotif preventif buat memberikan gambaran sejak dini tentang resiko kanker rahim pada wanita.
"Target kita di Kabupaten Limapuluh Kota hari ini, memeriksa Iva sebanyak 160 orang wanita pada delapan puskesmas. Angka ini, akan dilaporkan ke pusat untuk dicatatkan dalam rekor MURI dengan target 37 ribu se-Indonesia," papar Ina.
Dijelaskan, kanker leher rahim merupakan penyakit yang memiliki kasus tertinggi setelah kanker payudara. WHO menyebut penyandang penyakit ini terus bertambah sekitar 500 ribu orang setiap tahunnya di seluruh dunia.
Baca juga: Pemprov Sumbar Targetkan 45 ribu Nelayan Terdaftar jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Sedangkan data IARC pada 2012 mengatakan, jumlah kematian akibat penyakit ini mencapai 85 persen dari seluruh kematian didunia yang diakibatkan kanker. Begitu pula data Yayasan Kanker Indonesia (YKI), menyebut kanker leher rahim sebesar 34,4 persen dari keseluruhan kanker pada perempuan dui Negara ini.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya