Ini lah Potret Nagari Galagua yang Serba Tertinggal

Jumat, 17 Juni 2016, 10:11 WIB | Wisata | Kab. Lima Puluh Kota
Ini lah Potret Nagari Galagua yang Serba Tertinggal
Mobil rombongan Tim Safari Ramadhan Pemkab Limapuluh Kota yang dipimpin Wabup Ferizal Ridwan, melewati jalan berliku dan terjal untuk mencapai tujuan, Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Rabu (15/6/2016) malam. (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Berpuluh tahun hidup di daerah terisolir tanpa tersentuh kue pembangunan, masyarakat Nagari Galugua kembali menumpangkan harapan kepada pemerintah daerah, agar dapat dibebaskan dari ketertinggalan. Terutama kepada pasangan kepala daerah Limapuluh Kota yang baru, Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan.

"Berpuluh tahun, kami hidup dalam ketertinggalan. Semua fasilitas nyaris tidak memadai, mulai dari infrastuktur, sarana-prasarana, sampai sumber daya manusia. Kami berharap, kepala daerah yang baru, mendengar jeritan hati masyarakat kami di sini," ungkap Wali Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Syakban, kepada Wakil Bupati Ferizal Ridwan, Rabu (15/6/2016) malam.

Kunjungan Ferizal ke nagari paling ujung di bagian timur Limapuluh Kota itu, dalam rangka memimpin Tim Safari Ramadhan. Kedatangannya bersama jajaran SKPD beserta unsur Muspika Kapur IX ke masjid Amaliyah, di Jorong Kototangah, nagari setempat, mendapat sambutan hangat puluhan tokoh masyarakat.

Warga mengapresiasi, adanya kemauan wakil bupati beserta pejabat Pemkab berkunjung ke nagari mereka yang berbatas langsung dengan Kabupaten Pasaman dan Provinsi Riau itu. "Kami sudah membayangkan sulitnya medan yang Bapak-bapak tempuh, untuk dapat mencapai Galugua ini. Ini lah yang kami rasakan setiap hari," ungkap Syakban.

Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar

Disebutkan, selain buruknya kualitas jalan ke daerah mereka yang berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kapur IX, berbagai fasilitas pendukung terhadap pelayanan masyarakat, juga belum kunjung terbenahi. Dari segi kesehatan, ia mencontohkan, Galugua kini baru memiliki 1 Puskesmas Pembantu serta 1 Puskesri.

Adapun dua pos kesehatan, katanya, tidak pula dilengkapi fasilitas serta tenaga medis yang memadai, mulai dari tenaga dokter, bidan, peralatan kesehatan atau mobiler seperti ambulance. Ketika ada masyarakat yang sakit parah, mereka kerap kesulitan mengikuti rujukan ke RSUD yang berada Muaro Paiti, karena tidak punya ambulance.

Agar bisa dirujuk, warga yang sakit parah ke RSUD terpaksa menyewa mobil pribadi dengan ongkos mencapai jutaan rupiah. Fasilitas sekolah seperti SD dan SMP di Galugua, dilaporkan juga belum layak. Salah satunya SDN 1 Galugua, yang hanya dilengkapi dua orang PNS. "Bahkan, ruangan kantor terpaksa dipakai sebagai tempat tinggal kepala sekolah," sebut Syakban.

Kemudian, belum adanya aliran listrik menjadi kendala masyarakat beraktifitas. Syakban menyebut, dari empat jorong di Nagari Galugua, baru Jorong Mongan yang dimasuki listrik. Adapun tiga jorong lain, yakni Galugua, Kototangah dan Tanjungjajaran yang masih gelap gulita. Buat penerangan, warga Galugua masih memakai genset dan mesin diesel.

Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya

Begitu pula jaringan seluler (HP/Telepon) untuk alat berkomunikasi ke luar Galugua, kata Syakban, warga terpaksa mengakali memakai pemancar signal buatan. Atau juga mencari dataran tinggi seperti ke atas bukit. "Ini lah kampung kami. Kami harap, kepala daerah saat ini, Pak Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan, bisa membantu mencarikan solusinya," harap Syakban diamini warga.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN NOMOR URUT CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG 2024