Warga Subarangparit Demo Pengusaha Ayam Gara-gara Langau
VALORAnews - Ratusan warga Jorong Seberangparit, Nagari Koto Tangah Simalanggang, Kecamatan Akabiluru, menuntut pemerintah segera menutup tempat usaha peternakan ayam milik swasta di daerah mereka. Tuntutan itu dilayangkan, sebab keberadaan kandang ayam petelur bernama Diteg Farm itu, telah meresahkan karena diduga menimbulkan ribuan langau (hama lalat-red).
Tuntutan atas penutupan tempat peternakan ayam ini, disampaikan masyarakat Subarangparit pada Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, yang meninjau lokasi kandang ayam itu, Selasa (24/5/2016). Siang itu, Ferizal mengaku mendapat laporan dari aparatur nagari dan Kecamatan Akabiluru, terkait adanya aksi massa.
Dari kabar yang ia peroleh, Ferizal menyebut, warga setempat telah ramai melakukan aksi pemblokiran di jalan masuk, menuju lokasi kandang ayam. Begitu mendapat kabar usai melaksanakan apel pagi, ia pun menghubungi kepala dinas terkait, kemudian memerintahkan bertolak ke lokasi melakukan peninjauan.
Begitu sampai di lokasi, Ferizal didampingi Kapolsek Akabiluru, Iptu Amirwan, Elsiwa Fajri (Camat Aakabiluru) dan Wali Nagari langsung disambut warga. Puluhan masyarakat yang terdiri dari unsur pemuda, orang tua dan ibu-ibu, tampak memegangi lembaran kertas bertuliskan poin aspirasi perihal tuntutannya. Berjalan kaki, warga yang juga membawa anak-anak, ikut menyusuri lokasi peternakan ayam.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
Di jalan masuk menuju lokasi kandang ayam, warga melakukan aksi pemblokiran dengan cara membuat lubang besar. Sebanyak dua lubang digali, untuk menghalangi aktifitas angkutan dan bongkar-muat barang di kandang ayam tersebut. Sesampai di lokasi peternakan, massa yang emosi melakukan orasi.
"Kami minta saat ini juga, Pak Haji, pemilik kandang ayam ini segera angkat kaki dan mengosongkan lokasi. Kami sudah cukup menderita akibat usaha bapak, anak-anak kami sakit, usaha kami rugi. Pak Wakil Bupati, tolong segera tutup kandang ayam ini. Sebab, kami disini sudah resah," kata Adi Azwar, salah seorang warga.
Tak lama, puluhan warga lain berkerumun. Untuk menenangkan massa agar tidak anarkis, dibantu aparatur nagari dan wali jorong, Ferizal meminta warga untuk berdialog. Ia mengintruksikan warga dapat mengutus sepuluh orang perwakilan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Upaya dialog digelar di halaman rumah warga, dengan beralaskan tikar.
Saat berdialog, Ferizal meminta warga tetap tenang dan menjaga keamanan. "Saya selaku utusan pemerintah, akan mendengar semua aspirasi dari bapak dan ibu. Izinkan kami mencarikan keadilan, karena ini semua tentu butuh proses. Tidak bisa main hakim sendiri. Kita akan sama-sama mencarikan jalan keluarnya," sebut Ferizal.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
Wali Jorong Subarangparit, yang ikut menjadi utusan masyarakat menyebut, alasan pemblokiran jalan dilakukan akibat timbulnya keresahan warga sekitar, terhadap merebaknya hama lalat yang ke rumah-rumah penduduk sejak beberapa bulan terakhir. Hama lalat itu, disebut berasal dari peternakan ayam milik pengusaha asal Ibuah, bernama H Zamzami Thalib.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024