Dai Spesialis Pedalaman Bangun Dermaga di Tubeket

Selasa, 03 Mei 2016, 17:55 WIB | Wisata | Kab. Mentawai
Dai Spesialis Pedalaman Bangun Dermaga di Tubeket
Warga Tubeket, Mentawai, bergotong-royong membangun dermaga bagi warga kampung mereka, sejak Sabtu (16/4/2016) lalu. Dermaga ini telah bisa dimanfaatkan sekarang ini. (istimewa)

VALORAnews - Adanya Program Dai Sahabat Pedalaman Dompet Dhuafa Singgalang, berperan sangat besar dalam mendorong kemajuan perkembangan Dusun Muslim Tubeket, Kepulauan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Keberadaan Dai yang diutus Dompet Dhuafa, Ustadz M Hasan Tutupoho, untuk pendampingan segala bentuk kegiatan dan aktivitas dakwah di Tubeket semenjak Oktober 2015 lalu, sukses memberi banyak warna dan perubahan signifikan baik dalam pola perilaku penduduk maupun perkembangan serta peningkatan mutu penduduk yang 100 persen muslim ini.

"Alhamdulillah, Sabtu (23/4/2016) lalu, kami telah merampungkan proses pembagunan dermaga Perahu Boat di dusun Tubeket. Tentu saja pembangunan dermaga ini merupakan buah kerjasama dan gotong royong warga setempat," ungkap Ustadz Hasan, Jumat (29/4/2016), saat melaporkan perkembangan kegiatan dakwahnya ke Graha Kemandirian Dompet Dhuafa Singgalang.

Sebelum adanya dermaga, aktivitas penduduk yang menggunakan perahu sebagai media transportasi, sangat tradisional. Sehabis melayar di sungai yang bermuara ke laut, para penumpang perahu biasanya langsung menginjak tanah lumpur di pinggir sungai, saat turun dari perahu.

Baca juga: PT GMK Sewa Dermaga Pelabuhan Teluk Tapang, Ini Kata Mahyeldi

"Kadang kesulitan yang dihadapi warga adalah, siap setiap saat jika kaki mereka kotor saat terperosok tanah lumpur sungai. Terutama pengunjung dari jauh, akan kesulitan jika tak terbiasa berjalan di tanah lumpur," imbuh Ustadz Hasan.

Pengerjaan dermaga ini dimulai, Sabtu (16/4/2016) lalu, melibatkan Kepala Dusun tubeket, Ujang Samofoh, bersama kaum bapak-bapak, ustadz lokal sekaligus pengurus, tetua adat, serta tokoh pemuda setempat. Kerjasama yang terjalin begitu kompak.

Warga memulai gotong-royong dengan persiapan kayu-kayu pembentuk pondasi dermaga. Setelah itu, secara bergantian dan bahu-membahu, warga bekerjasama menancapkan tiang-tiang kayu pondasi dermaga ke tanah lumpur pinggir sungai.

Setelah tiang-tiang sudah terpancang, aktivitas dilanjutkan dengan pemasangan papan. Kegiatan dilanjutkan pada Sabtu (23/4/2016), hingga tak terasa, dermaga sepanjang 10 meter telah mereka bangun dalam waktu yang singkat, berkat adanya semangat kerjasama antar warga.

Baca juga: Kemenhub Serahterimakan Hibah Bus Air dan Dermaga ke Pemkab Agam

"Pendirian dermaga bukan jadi target utama dari aktivitas ini. Nilai yang hendak dihadirkan dari aktivitas ini adalah semangat bahu-membahu dan membangun tali silaturahmi, lewat agenda gotong royong warga. Hasil dari kerjasama gotong-royong ini, pekerjaan yang dirasakan ringan," pungkas Ustad Hasan. (rls)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: