Aneka Produk UMKM Curi Perhatian Pengunjung Pekan Budaya

Selasa, 12 April 2016, 22:37 WIB | Olahraga | Kab. Lima Puluh Kota
Aneka Produk UMKM Curi Perhatian Pengunjung Pekan Budaya
Produk IKM dan UMKM di Limapuluh Kota, yang ditampilkan di Alek nagari Pekan Budaya dalam rangka HUT daerah itu, Selasa (12/4/2014). (istimewa)

VALORAnews - Alek nagari Pekan Budaya jadi ajang promosi produk lokal milik IKM dan UMKM asal Limapuluh Kota. Beragam produk makanan yang diproduksi pengusaha lokal dan asosiasi petani yang dipajang pada stand, telah jadi daya tarik para pengunjung pekan budaya. Bahkan, wartawan pun ikut mempromosikannya.

Seperti produk kopi bubuk kemasan serta teh berbahan dasar gambir, yang dipajang Dinas Koperasi Perindutrian dan Perdagangan (Diskoperindag). Sejumlah wartawan yang ikut memantau area stand pekan budaya, tampak begitu tertarik mencari tahu asal muasal produk asli industri lokal tersebut.

"Saat ini seperti kita lihat, fenomena warung/kafe penyedia minuman khas kopi, tumbuh bak jamur baik di Kota Payakumbuh, di Limapuluh Kota, hingga daerah lain. Jadi, tidak tertutup kemungkinan, industri kopi akan semakin laris di pasaran. Ini jadi potensi bagi IKM maupun UMKM kita," kata Dodi Sastra, wartawan senior Luak Limopuluah di Sarilamak, Selasa (12/4/2014).

Di stand itu, sejumlah staf Disperindag berikut pelaku IKM, tampak semangat memamerkan tiga varian kopi bubuk, yakni dalam bentuk Kopi Kedelai, Robusta dan Arabica.

Baca juga: SMP IT Darul Hikmah Gelar Kemah Ukhuwah Santriwati Generasi 14, Ini Arahan Wabup Pasbar

"Kopi bubuk ini baru kita produksi dalam jumlah kecil, karena terbatasnya peralatan. Bahan kopinya kita beli dari petani di Situjuah. Tapi, alhamdulillah, produk kita sudah teruji dan mempunyai sertifikat SNI. Kini sudah masuk dipasarkan di beberapa tempat perbelanjaan seperti di Niagara dan Mega Prima Swalayan," kata Ifna Fani, seorang pelaku IKM asal Simalanggang.

Ifna merasa yakin, kopi bubuk yang diproduksinya, akan diterima pasar nasional, karena kualitasnya yang terjaga. Namun, ia berharap, pemerintah daerah ikut membantu baik dari izin produksi, kemasan, pemasaran, maupun peralatan, agar dapat memproduksi dalam jumlah besar. "Kami berniat mencoba pemasarkan produk ini, ke luar daerah hingga ke luar negeri," tekadnya.

Sementara, Kasi Pembinaan dan Pengembangan IKM Diskoperindag, Amrinaldi mengatakan, pemerintah terus berupaya mendorong pengembangan industri lokal. Kopi bubuk kemasan asal Simalanggang, merupakan salah satu produk lokal yang kini diberi pembinaan, termasuk mencarikan solusi untuk pasar produksinya.

Selain kopi bubuk, di stand Diskoperindag, juga ada produk teh kemasan milik APEGI, serta bahan makanan olahan berbahan dasar gambir. Kini, harga komoditi gambir yang jadi andalan petani perkebunan di Limapuluh Kota, semakin mengalami peningkatan.

Baca juga: Tim IPDN Sosialisasi ke SMA Darul Hikmah, Ini Kata Wabup Pasbar

Kepada petani dan IKM, pihaknya mengaku terus menekankan soal kualitas produksi, di samping membentuk asosiasi pengelolaan mutu dan harga gambir, dengan instansi terkait di Provinsi, Kemenperindag, serta BUMN. Saat ini, harga gambir terus meningkat di pasaran hingga mencapai angka Rp54 ribu/kilogram untuk gambir bermutu terbaik.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: