Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
Secara geografis, Wakanda Taram ini hanya berjarak sekitar 10 km dari objek wisata Lembah Harau, yang merupakan destinasi wisata unggulan Kabupaten Limapuluh Kota.
Sedangkan dari sisi aksesibilitas, Wakanda Taram hanya berjarak sekitar 8 km dari jalan utama provinsi yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Riau.
Desa Wisata Wakanda Taram ini berlokasi pada pertemuan dua buah sungai yang mengalir di kawasan hutan Taram yang kemudian dibendung.
Dulunya, warga di sekitar Wakanda Taram adalah penebang kayu ilegal. Kini, sejak Wakanda Taram dijadikan destinasi wiata, warga sekitar kemudian jadi pelaku pariwisata.
Dengan kunjungan sejak tahun 2018 rata-rata 400.000 wisatawan dan terus meningkat sampai sekarang.
Tercatat, 63 pemuda telah jadi pengelola Wakanda Taram. Kemudian, juga ada 38 tenaga harian lepas, 37 kepala keluarga sebagai pemilik rakit bambu, 25 kepala keluarga menyewakan benen dan 210 orang lagi sebagai pelaku kuliner di sekitar kawasan Wakanda Taram.
Secara geografi, hampir 70% kawasan Wakanda Taram adalah kawasan hutan. Kemudian, hampir 65% dari penduduknya, berprofesi sebagai petani.
Wakanda Taram itu sendiri yang merupakan pertemuan dua buah sungai.
Sungai yang pertama, airnya bewarna coklat, dimanfaatkan sebagai jalur rakit. Sungai yang kedua, merupakan dari kawasan Hutan Kapalo Banda yang airnya sangat jernih, dengan bebatuan warna-warni yang tidak ada di tempat lain.
Bagi penikmat adrenalin, Wakanda juga menyediakan jalur treking menuju Air Terjun Tujuh Tingkek maupun hiking menuju kawasan Hutan Compo (virgin foreistry).
Kelokasi ini, juga bisa menggunakan kendaraan ATV maupun Jeep Tour Wakanda. (*)
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
- UNP Gelar Hasil Penelitian Cagar Budaya Maek, Supardi: Ada Misteri yang Mesti Diungkap, Unesco Menunggu