Hasil Riset 40 Tahun Terakhir tentang Peradaban Megalitik Maek Dipamerkan di Gedung Gambir, Berakhir 20 Juli

Senin, 15 Juli 2024, 12:42 WIB | Wisata | Kota Payakumbuh
Hasil Riset 40 Tahun Terakhir tentang Peradaban Megalitik Maek Dipamerkan di Gedung...
Ketua DPRD Sumbar, Supardi mencermati dokumentasi riset tentang peradaban megalitik Maek pada pameran dan diskusi bertajuk 'Membentangkan Maek," di Gedung Gambir Fakultas Pertanian Unand, Kota Payakumbuh, Ahad. (humas)
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

"Dengan mendatangi pameran ini, pengunjung dipastikan akan memahami tentang Maek yang seharusnya menjadi kebanggaan kita," ucap Supardi.

Sementara, peneliti dari Balai Riset Inovasi Nasional (BRIN), Triwurjani, dalam diskusi bertajuk "Riset Perjalanan Maek," menyambut baik festival ini sebagai bentuk mengenali sejarah nenek moyang.

Arkeolog ini menyebut sangat jarang tokoh yang memberikan perhatian serius terhadap budaya dan benda purbakala.

Baca juga: DPRD Sumbar Periode 2019-2024 Akhir Masa Jabatan dengan Rapat Paripurna Tutup Masa Sidang III

"Kami tim dari BRIN sengaja membawa fosil tengkorak manusia hasil ekskavasi Tahun 1985, sebagai bentuk penghargaan atas kegiatan ini," ungkapnya.

"Semoga, dengan festival ini bisa memberikan dampak positif terhadap perkembangan pengetahuan," harap Triwurjani.

Dua hari berikutnya, para pakar arkeologi dari dalam dan luar negeri juga akan menggelar diskusi dengan beberapa tema. Di antaranya, 'Simbol dan Peradaban Kuno' oleh ahli dari Mesir.

Kemudian, 'Maek Sebagai Warisan Dunia,' oleh guru besar dari Universitas Andalas.

Kemudian, diskusi 'Maek dan Masa Depan Peradaban' serta 'Maek dan Asal Mula Bahasa Minangkabau.'

Gali Potensi Budaya

Sementara itu, Jefrinal Arifin mengatakan, potensi budaya yang ada di Sumatra Barat mesti lebih digali ke depannya.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: