Pertanian Sistem Minapadi, Coco: Terjadi Penghematan dan Menguntungkan

Senin, 11 Januari 2016, 22:05 WIB | Olahraga | Kab. Lima Puluh Kota
Pertanian Sistem Minapadi, Coco: Terjadi Penghematan dan Menguntungkan
Direktur Pakan pada Dirjen Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Coco Kokarkin bersama Danrem Wirabraja dan Plh Bupati Limapuluh Kota, melakukan panen perdana Minpadi di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Pelita Harapan, Jorong Tal
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) diwakili Direktur Pakan, Coco Kokarkin mengatakan, mina padi menjanjikan keuntungan berlipat. Pertanian padi yang dipadukan dengan perikananan itu, bisa menghemat pakan (makanan) ikan, selain itu pupuk yang dibutuhkan padi juga jauh berkurang.

Hal itu disampaikan Coco, dalam sambutannya pada acara panen minapadi Pilot Project FAO di lokasi Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Pelita Harapan, Jorong Talang, Kenagarian Talang Maur, Kecamatan Mungka, Senin (11/1/2015).

"Ikan biasanya butuh pakan sebanyak 1,3 gram setiap harinya. Dengan memelihara di lahan padi, maka pakan yang dibutuhkan hanya 0,8 gram atau sudah beruntung sebanyak 0,4 gram," ungkap Coco.

Begitu juga padi, lanjutnya, pada budidaya biasa butuh pestisida dan memakai pupuk yang banyak. Pada sistem minapadi, tidak membutuhkan pupuk banyak. Menariknya lagi, produksi padi pada minapadi tercatat meningkat sebesar 23,56 persen. Kalau pun ada yang turun beberapa lahan petani yang turun, namun secara keseluruhan peningkatan padinya luar biasa.

Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar

Selain itu, kadar glukosa padi yang dihasilkan lebih rendah. Padi ini baik bagi penderita penyakit diabetes. Bila di uji ke Laboratorium angler di Jawa Timur, lanjutnya, bukan menutup kemungkinan harga padinya naik menjadi Rp15 ribu/kg, apalagi kalau diusahakan secara organik, harga padinya bisa naik lagi hingga Rp25 ribu/kg.

Sementara, Asisten FAO untuk Indonesia, Ageng S Herianto dalam paparannya mengaku terkesan dengan produksi padi dan hasil panen ikan minapadi, di Pokdakan Pelita Harapan. Menurutnya, tujuan FAO mengenalkan minapadi antara lain untuk meningkatkan produksi padi dan ikan. Berikutnya meningkatkan pendapatan petani dan kelompok tani serta buat meningkatkan status gizi masyarakat.

"Ada tiga tujuan FAO mengenalkan dan mendorong minapadi di Indonesia. Tujuan yang ingin kita capai itu antara lain meningkatkan panen padi dan ikan, meningkatkan pendapatan petani dan kelompok tani serta status gizin masyarakat," papar Ageng.

FAO, terang Ageng, mendorong Pemprov Sumbar dan pihak lainnyam untuk terus menggelorakan minapadi tersebut. Apalagi perkembangan minapadi di Indonesia terunggul di Asia Pasifik atau paling cocok di kembangkan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Limapuluh Kota dan Sleman.

Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya

Ikut hadir dalam acara itu Danrem 03 Wirabraja Brigjen Bakti Agus serta Plh Bupati Limapuluh Kota Yendri Tomas, SE, MM. (relis)

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: