Semifinal Piala Sudirman, Mahyeldi: Panitia Perlu Evaluasi Wasit
VALORAnews -- Skuad Semen Padang FC (SPFC) akhirnya takluk di tangan Pusamania Borneo FC (PBFC) dengan skor 0-2 pada leg pertama semifinal Piala Jenderal Sudirman (PJS), Minggu (10/1/2015) malam. Kekalahan SPFC ini, banyak disorot pecinta bola Sumbar karena merasa kekalahan itu karena 'dicurangi' wasit.
Bermain di depan publiknya sendiri, PBFC tampil sedikit lebih dominan. Namun itu tak berarti SPFC tidak punya peluang. Setidaknya, sejumlah peluang gagal dikonversi menjadi gol oleh anak asuh Nil Maizar.
Ditambah lagi kepemimpinan wasit Thoriq Alkatiri pada malam itu kurang adil. Terlihat dalam pertandingan itu, sejumlah keputusannya sering mengundang kontroversi sehingga membuat emosi pemain SPFC ikut terpancing.
Walikota Padang yang juga Ketua Umum PSP Padang, H Mahyeldi Dt Marajo usai nonton bareng di RTH Imam Bonjol menilai, wasit yang memimpin pertandingan tidak profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pengadil di lapangan. Hal itu terlihat jelas dengan banyaknya keputusan wasit yang justru memihak.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
"Ketika seharusnya offside, justru tidak. Ada juga pemain yang dikasari hingga berdarah, tetapi wasit tidak mengambil keputusan apapun. Saya saja yang nggak ngerti bola, dengan perasaan saja kita bisa merasakan. Jadi, untuk pertandingan ini panitia perlu mengevaluasi wasit," tegas Mahyeldi usai nonton bareng semifinal PJS di RTH Imambonjol, Padang.
Dikatakan Mahyeldi, sikap wasit seperti ini justru akan melemahkan optimisme dalam berolahraga. "Wasit itu kan harus berada di tengah-tengah," ujar Mahyeldi yang juga gemar sepakbola ini.
Wasit Thoriq Alkatiri yang memimpin pertandingan antara PBFC melawan SPFC merupakan wasit titel wasit terbaik di Indonesia. Malam itu Thoriq terlihat acap merugikan SPFC. Beberapa pemain SPFC mengkoleksi kartu kuning, termasuk satu kartu merah yang didapat pemain tengah SPFC, Vendry Mofu.
Mental anak-anak 'Bukit Indarung' serta merta runtuh setelah PBFC mendapat 'penalti siluman' dari wasit. Penyerang PBFC, Herman Dzumafo yang terjatuh di kotak penalti, dianggap pelanggaran oleh wasit. Hengky Ardiles mendapat kartu kuning, karena menurut kacamata wasit telah mengganggu pergerakan Herman Dzumafo.
Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan
Dalam tayangan ulang di televisi terlihat jelas, Herman Dzumafo sengaja menjatuhkan diri sambil mengaitkan kakinya ke Hengky Ardiles. Namun sayangnya, keputusan wasit tak bisa diganggu gugat.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
Nonton Piala Dunia Gratis, Ini Link Yalla Shoot Tanpa Blokir
Sport - 27 November 2022
Ini 8 Saluran Nonton Live Streaming Piala Dunia 2022
Sport - 24 November 2022