Simalakama Pintu Air Bendungan Koto Panjang; Ditutup, Pangkalan Banjir, Dibuka, Kampar yang Terendam

Kamis, 11 Januari 2024, 09:45 WIB | Kabar Daerah | Kab. Lima Puluh Kota
Simalakama Pintu Air Bendungan Koto Panjang; Ditutup, Pangkalan Banjir, Dibuka, Kampar...
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mendengarkan aspirasi warga Jorong Tigo Balai, Kenagarian Pangkalan yang kerap dilanda banjir setiap kali hujan lebat mengguyur kawasan itu, usai penyerahan bantuan cadangan pangan pemerintah, Rabu. (humas)

LIMAPULUH KOTA (10/1/2024) -- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menegaskan, bencana banjir dan longsor di Nagari Pangkalan harusnya jadi bahan evaluasi bersama bagi seluruh pihak terkait.

Secara geografis, terangnya, Nagari Pangkalan termasuk dataran rendah. Di lokasi ini terdapat bendungan PLTA Koto Panjang. Sehingga, perlu kajian teknis dalam pengaturan debit airnya.

Jika debit air naik dan pintu air bendungan tidak dibuka, ungkap Mahyeldi, akan membuat Nagari Pangkalan terendam banjir.

Sebaliknya, jika pintu airnya dibuka, justru daerah Kampar di Provinsi Riau yang berpotensi terendam banjir.

Baca juga: Antisipasi Banjir Pangkalan, Gubernur Sumbar Minta Tatakelola Waduk PLTA Koto Panjang Diperbaharui

"Kondisi ini jadi dilema, sementara untuk membuka pintu air, izinnya harus melalui pemerintah pusat," terang Mahyeldi.

Hal itu dikatakan Mahyeldi usai menyerahkan 47,3 ton bantuan cadangan pangan pemerintah dari Pemprov Sumbar untuk korban banjir dan longsor Nagari Pangkalan.

Penyerahan bantuan bagi warga terdampak bencana di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota itu digelar Rabu.

"Kita berharap bantuan pangan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat di daerah bencana," ujar Mahyeldi.

Baca juga: Mahyeldi: Jalan Nasional di Pangkalan Butuh Perbaikan Cepat

Selain untuk warga Nagari Pangkalan, bantuan serupa juga telah disalurkan untuk masyarakat terdampak bencana di Kabupaten Dharmasraya dan Agam.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: