KPK: Ibu-ibu DWP mesti Berperan Jaga Integritas Keluarga, Jauhi Flexing

LIMAPULUH KOTA (3/11/2023) - Analis Pemberantasan Tipikor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dion Hardika Sumarto menegaskan, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) berperan besar dalam mencegah terjadinya tindak pelanggaran seperti Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).

"Ibu-ibu DWP mesti berperan aktif dalam menjaga integritas keluarganya. Dia mesti bersinergi dalam menciptakan perilaku anti korupsi serta menjauhi gaya hidup hedonisme atau dikenal dengan flexing (sikap pamer)," ungkap Dion Hardika Sumarto secara daring, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan Dion, saat jadi narasumber pada seminar nasional dengan tema "Mewujudkan Keluarga Berintegritas" yang digelar DWP Inspektorat Jenderal Kemenkumham RI secara virtual.

Ketua DWP Lapas Kelas III Suliki, Noy Kames didampingi pengurus serta pegawai Lapas Suliki, mengikuti kegiatan ini secara daring dari Suliki.

Baca juga: Satsabhara Polres Limapuluh Kota Gelar Razia Insidentil di Lapas Suliki

Seminar yang berlangsung di auditorium Inspektorat Jenderal Lantai 16 Kantor Kemenkumham di Jakarta Selatan itu, dibuka Inspektur Jenderal Kemenkumham RI, Razilu.

Persoalan integritas terutama dalam lingkup keluarga sebagaimana dirumuskan dalam tema, merupakan upaya dalam meminimalisir praktik korupsi dalam ruang lingkup keluarga termasuk para perempuan.

Karena, peran ibu-ibu DWP sebagai pendamping suami yang merupakan abdi negara, begitu besar dalam hal pemberantan KKN.

Narasumber kedua, Ira Deviani memaparkan mengenai pentingnya peran perempuan dalam menciptakan kasih sayang di dalam keluarga, dengan mendukung kinerja suami untuk lebih produktif.

Baca juga: Pemilu 2024, TPS Khusus Lapas Suliki Ambil Tema Merah Putih

Sementara itu, Noy Kames mengatakan, seminar ini sangat kaya akan manfaat ilmu dan pengetahuan terutama sebagai perempuan jadi pendamping dan sebagai pencegah dari praktik KKN.

Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: