BPDAS Sei Ular Pelajari Kiat Diseminasi Informasi bersama Diskominfo Sumut dan Kejari Medan

MEDAN (26/10/2023) - Kepala Kantor Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) dan Hutan Lindung Wampu Sei Ular, Sigit Budi Nugroho merasa, selama ini apa yang pihaknya kerjakan untuk kepentingan masyarakat, belum banyak diketahui publik.

Seperti, capaian kinerja yang sudah mereka lakukan selama ini yakni pemberian bibit, penanaman bibit pohon dengan luasan ratusan hektare.

"Ini dikarenakan keterbatasan informasi yang diperoleh masyarakat. Seolah-olah apa yang kami lakukan tidak berdampak ke masyarakat, karena ketiadaan informasi. Sehingga informasi yang diharapkan hanya monolog, tidak dua arah," ungkap Sigit di Medan, Selasa.

Hal itu dikatakan Sigit pada acara In House Training Journalistic yang dihadiri Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Sumut, Harvina Zuhra dan Jaksa Ahli Madya Kejari Medan, Asepte Gaulle Ginting, sebagai pembicara.

Baca juga: KPK Nitip Konten Diseminasi Antikorupsi ke Diskominfo Sumatera Utara

Diskusi yang digelar Pemprov Sumatera Utara melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumut bersama Kejaksaan Negeri Medan ini. mengulas pentingnya mengemas informasi yang akan disampaikan ke publik.

Menurut Sigit, BPDAS dan Hutan Lindung Wampu Sei Ular melakukan diskusi bersama Diskominfo Sumut, Kejari Medan, jurnalis broadcast ini, dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan staf BPDAS Sei Wampu dalam penyebarluasan informasi pada publik melalui berbagai media.

Sementara itu, Harvina Zuhra menyampaikan, penyebaran informasi publik merupakan proses penyampaian informasi kepada masyarakat yang memuat data serta informasi yang benar dan jelas mengenai segala aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah.

Tujuannya, untuk menciptakan transparansi pada masyarakat.

Baca juga: Diseminasi Informasi Digelar demi Tingkatkan Partisipasi

Saat ini, ungkap dia, media konvensional sudah mulai beralih pada media daring serta media sosial melalui digitalisasi yang jangkauannya lebih luas dan lebih mudah diakses publik.

Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: