Pembangunan Manusia Sumut Dihadang Stunting, Narkoba dan Jenjang Pendidikan

MEDAN (25/10/2023) - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin mengatakan, pembangunan manusia atau human capital, merupakan pemacu utama pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

"Dengan membangun sumber daya manusia, akan menghasilkan berbagai inovasi yang jadi penggerak perekonomian," ungkap Hassanudin pada dies natalis ke-71 Universitas Sumatera Utara (USU), di auditorium kampus yang berada di Jalan Dr Mansyur No 9, Medan, Selasa.

Dia berharap, USU terus mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Karena, dia merupakan salah satu pilar utama pembangunan dalam mewujudkan Indonesia emas 2045.

"Pembangunan manusia melalui pendidikan dan pelatihan adalah pemacu utama pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Universitas merupakan salah satu lembaga yang bisa melakukan hal tersebut," tegas Hassanudin.

Baca juga: 3 Anggota DPRD Mentawai Dicokok Pesta Narkoba Bersama Seorang Kontraktor

Pembangunan SDM saat ini, menurut Hassanudin, masih menghadapi beberapa tantangan yang besar, misalnya jenjang pendidikan, prevalensi stunting dan penyalahgunaan Narkoba.

Pada jenjang pendidikan, tahun 2022 hanya 0,02% penduduk Indonesia yang lulus S3, 0,31% lulus S2, 4,39% lulus S1 dan 1,28% lulus D3.

Sedangkan untuk prevalensi stunting Sumut berada di angka 21,1% di tahun 2022, menurun dari tahun sebelumnya (25,8%), setelah berbagai intervensi yang dilakukan pemerintah.

Yang jadi perhatian khusus saat ini adalah persoalan Narkoba. Dimana, 27,32% penggunanya di Sumut adalah pelajar.

Baca juga: Granat Sumbar: Gerakan Anti Narkoba Layak Masuk Kurikulum Muatan Lokal di Setiap Satuan Pendidikan

"Ini tantangan besar kita dalam meningkatkan kualitas SDM, terutama masalah Narkoba. Karena, saat ini Sumut dalam keadaan darurat Narkoba," terangnya.

Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: