Suhu Dingin jadi Pemicu Pekanbaru Berkabut di Ahad Pagi, Ini Penjelasan BMKG

PEKANBARU (11/9/2023) - Maskapai Batik Air ID 7066 menunda keberangkatan dari Bandara SSK II Pekanbaru tujuan Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, akibat jarak pandang yang hanya 200 meter, Ahad (10/9/2023) pagi.

Selain jarak pandang, udara pagi pada Ahad itu juga terasa lebih dingin dibandingkan dengan hari biasanya.

Forecaster on Duty Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Mohamad Ibnu membenarkan jarak pandang pagi tadi hanya 200 meter sekitar pukul 07.00 WIB.

Mohamad Ibnu mengatakan, fenomena yang terjadi di Pekanbaru pada Ahad pagi itu adalah kabut, bukan asap.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5.0 Goncang Mentawai, Ini Analisis Kapus Gempabumi dan Tsunami BMKG

"Hal ini terjadi, dikarenakan suhu permukaan bumi yang lebih dingin, sehingga uap air yang berada di atas permukaan mencapai suhu titik embun. Uap air tersebut kemudian mengalami proses kondensasi menjadi titik air kecil yang melayang di permukaan bumi. Hal ini dikenal sebagai kabut atau fog," urai dia.

Disampaikan Ibnu, seiring munculnya matahari maka perlahan kondisi tersebut terus membaik.

"Kabut ini memudar, seiring dengan munculnya sinar matahari. Jarak pandang otomatis mulai meningkat. Pukul 07.30 WIB, jarak pandang sudah di angka 600 meter," pungkasnya.

Suhu Udara Riau pada Ahad pagi itu berada di angka 22.0-32.0 C dengan kelembapan Udara 55-99 %. Sementara arah angin berhembus ke arah Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan 10-30 km/jam. (*)

Baca juga: Ini Prakiraan Cuaca di 4 Objek Wisata Pantai Unggulan di Sumbar dari Sabtu Pagi hingga Sore

Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: