Pengabdian Masyarakat Dosen FEB UNP, 31 Guru Dilatih Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAK ETAP
PADANG (5/9/2023) - Sebanyak 31 orang guru mata pelajaran akuntansi dari SMK yang ada di Sumatera Barat ikuti pelatihan "Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi Berdasarkan SAK ETAP Bagi Guru Akuntansi dan Keuangan Sekolah Menengah Kejuruan Bisnis dan Manajemen."
Pelatihan ini digelar Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang terdiri dari dosen Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNP dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Pelatihan selama dua hari ini, digelar di SMKN 2 Padang pada 24-25 Agustus 2023.
"Pengambilan topik ini, merupakan hasil diskusi dari tim dosen Departemen Akuntansi FEB UNP dengan ketua MGMP Akuntansi dan Keuangan Sumatera Barat, Ibu Ernawaty, mengingat saat ini SMK telah menerapkan kurikulum Merdeka," ungkap Ketua PKM FEB UNP, Fefri Indra Arza dalam peryataan tertulis yang diterima, Selasa.
Kurikulum merdeka ini, terang dia, sekolah diberikan kebebasan untuk menentukan mata pelajaran pilihan yang diinginkan.
Baca juga: Sosper No 16 Tahun 2019, Daswippetra: Perkuat KUK akan Perluas Lapangan Kerja
"Materi akuntansi koperasi dianggap sangat relevan, mengingat koperasi pasti ada di setiap sekolah baik berupa koperasi sekolah ataupun koperasi pegawai negeri," terang dia.
"Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab dan kejujuran," tambah Fefri yang memberikan pelatihan bersama Nurzi Sebrina, Vita Fitria Sari dan Fitria Ridhaningsih.
Seharusnya, terang Fefri, pengelolaan koperasi di sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen, dapat dilakukan dengan lebih baik. Karena, memiliki guru dengan bidang kompetensi akuntansi dibandingkan dengan sekolah lain.
"Namun, sangat disayangkan tidak begitu realitanya. Guru akuntansi yang ditunjuk sebagai pengelola koperasi, masih belum memiliki latar belakang keilmuan yang memadai dalam mengelola koperasi," terangnya.
Baca juga: 1.952 Koperasi di Sumbar Tergolong Tak Aktif, Gubernur: Tingkatkan Frekwensi Pembinaan
Permasalahan yang sering dihadapi di antaranya (1) penyusunan laporan keuangan koperasi yang tidak tepat waku; (2) belum memenuhi standar penyusunan sehingga tidak bisa dilakukan analisis atas laporan keuangan koperasi.
Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Pilkada se-Sumbar 2024, Semua Tahapan Pendaftaran Calon melalui Silon, Ini Tahapannya
- Komisi III DPRD Kepri Cari Tahu Kiat Pembangunan Infrastruktur ke DPRD Sumbar
- Sumbar Targetkan Indeks SAKIP Predikat A, Sekda: Patuhi 10 Rekomendasi Kemenpan RB
- DPRD Sumbar Tetapkan Pansus LKPj Tahun 2023 dan Tata Beracara BK, Ini Latar Belakangnya
- Komisi I dan II DPRD Kepulauan Meranti Pelajari Hal Ini ke DPRD Sumbar